Di Balik Membeludaknya Sampah TPA Tanjungrejo Kudus

Di Balik Membeludaknya Sampah TPA Tanjungrejo Kudus

KUDUS, KOMPAS.com - Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengalami peningkatan yang signifikan, melebihi kapasitas yang ada.

Pada Jumat (10/1/2024), tumpukan sampah terlihat menggunung di sebagian besar lahan seluas 6 hektar tersebut.

Pada siang hari, pukul 13.00 WIB, puluhan pemulung terlihat mengantre di kawasan TPA Tanjungrejo, yang terletak jauh dari permukiman.

Beberapa di antaranya sedang memilah-milah sampah bernilai jual, sementara yang lainnya mengangkut sampah menggunakan kendaraan bak terbuka dengan bantuan ekskavator.

Yudi (60), seorang pemulung asal Kecamatan Dawe, Kudus, mengungkapkan bahwa ia dan istrinya, Suki (56), rutin mengumpulkan sampah dari TPA Tanjungrejo.

"Untuk plastik per kilogram Rp 2200 dan kertas Rp 800 per kilogram. Alhamdulillah, dari mengais rezeki di TPA Tanjungrejo, cukup untuk menghidupi keluarga. Dua anak saya bisa lulus SMA, bekerja, dan berkeluarga," ucap pria yang sudah 30 tahun berprofesi sebagai pemulung di TPA Tanjungrejo ini.

Yudi menambahkan bahwa keberadaan TPA Tanjungrejo secara tidak langsung memberikan penghasilan bagi para pemulung.

KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah melebihi kapasitas, Jumat (10/1/2024).

Ia berharap agar fasilitas alat berat dan pekerja di TPA dapat diperbanyak, sehingga waktu antrean bisa dipersingkat.

"Ada ratusan pemulung yang bertaruh nasib di sini," ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa sampah-sampah yang tidak berguna tidak dibuang begitu saja. Sebagian ditimbun di tanah, dimasukkan kembali ke tempat sampah, atau dibakar.

"Meski kami berkecimpung di sampah, tapi kami paham akan kebersihan," pungkas Yudi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus, Abdul Halil, menjelaskan bahwa over kapasitas sampah di TPA Tanjungrejo mulai tercatat sejak Agustus lalu, terutama menjelang momen Natal dan Tahun Baru.

"Sampah yang dibuang ke TPA Tanjungrejo mencapai sekitar 200 ton per hari, meningkat dari rata-rata 175 ton," kata dia.

Halil mengungkapkan bahwa pekerja di TPA mengalami kesulitan akibat keterbatasan alat berat.

"Kami hanya memiliki satu unit buldoser dan satu unit ekskavator yang sudah usang. Idealnya, kami membutuhkan sepasang alat berat lagi dan tambahan pekerja," ujarnya.

KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah melebihi kapasitas, Jumat (10/1/2024).

Cuaca hujan ekstrem juga menjadi faktor yang memperburuk situasi, menghambat proses penggeseran sampah ke lokasi lain.

"Kami hanya bisa menumpuk sampah di lokasi yang mudah diakses. Memindahkan sampah saat hujan bisa membahayakan pekerja alat berat," jelas dia.

Menurut Halil, penanganan sampah di TPA Tanjungrejo telah sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu controlled dan sanitary landfill.

Metode pengelolaannya meliputi pemadatan dan penutupan dengan tanah secara periodik.

Namun, kurangnya alat berat dan pekerja, serta cuaca yang tidak mendukung, menjadi hambatan utama.

Dinas PKPLH Kudus juga aktif mengkampanyekan pengelolaan sampah di tingkat kelurahan dan desa.

Pemilahan sampah organik dan nonorganik di TPA Tanjungrejo telah mendapatkan dukungan dari pihak swasta, yaitu PT Djarum, yang mengolah sampah organik menjadi pupuk.

"PT Djarum bersedia memfasilitasi alat pembakaran sampah dengan ramah lingkungan, namun prosesnya masih berjalan," kata Halil.

Selain itu, Pemkab Kudus berencana untuk memperluas lahan TPA.

"Bupati Kudus terpilih, Pak Samani Intakoris, telah memberikan sinyal untuk perluasan lahan. Kami masih menunggu petunjuk selanjutnya," pungkasnya.

Sumber