Di Hadapan Menteri-Wamen, Legislator PD Heran Anak SMA Tak Bisa Baca
Anggota Komisi X DPR Fraksi Partai Demokrat, Anita Jacoba Gah, menyoroti masih banyak siswa lulusan SMP hingga SMA yang tak bisa membaca. Anita mendengar ada sistem yang menetapkan bahwa siswa didik diharuskan lulus semua.
Keheranan Anita disampaikan dalam rapat kerja Komisi X DPR dengan Kemendikdasmen, Kemendiktisaintek, dan Kemenbud. Anita mulanya menyoroti soal kabar ujian nasional (UN) akan diterapkan kembali.
"Saya mendengar berita bahwa akan kembali ke ujian nasional. Ya, betul sekali kata saudara saya tadi mengatakan ini jangan terburu-buru, tetapi saya yakin pasti Pak menteri bisa memberikan keputusan yang terbaik," kata Anita dalam rapat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).
Anita mengatakan saat ini banyak siswa lulusan SMP hingga SMA yang tak bisa membaca. Anita bertanya-tanya terkait buruknya literasi siswa.
"Karena memang kenyataannya sekarang banyak anak SMP, SMA lulus, tetapi tidak tahu membaca. Literasinya jelek sekali. Nah, ternyata saya tanya, ‘Kenapa ya? Kok anak-anak tidak pintar tapi lulus?’," ujar Anita.
Anita mendengar ada ketentuan bawah semua siswa diharuskan wajib lulus. Anita meminta konfirmasi itu kepada Kemendikdasmen jika benar adanya aturan tersebut.
"Ternyata katanya, kalau saya nggak salah ya, saya nggak tahu nih ada Bu sekjen, katanya kemarin itu diharuskan wajib lulus. Apakah itu benar? Kalau menurut guru-guru wajib lulus. Jadi pintar, tidak pintar, wajib lulus. Pantesan suruh baca, nggak bisa baca," kata dia.
Anita menyebut hal ini harus menjadi perhatian khusus. Anita ingin siswa-siswi di Tanah Air tak sekadar lulus, tetapi juga harus cerdas.
"Nah, ini menjadi persoalan penting Pak. Hati-hati karena bagaimanapun kita harus memberikan yang terbaik agar kualitas pendidikan anak-anak kita, khususnya di literasi, numerasi, dan sains teknologi itu benar-benar menjadi fokus kita bersama. Jadi, kalaupun mereka lulus, mereka betul-betul pintar dan cerdas. Bukan hanya sekadar lulus," imbuhnya.