Di Hadapan Warga, Meutya Hafid Minta Maaf Karyawan Komdigi Terlibat Judol

Di Hadapan Warga, Meutya Hafid Minta Maaf Karyawan Komdigi Terlibat Judol

Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid menghadiri acara edukasi dan pelatihan literasi digital dengan Tema "Pencegahan dan Penanganan Judi Online di lingkungan sekolah dan masyarakat di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara. Dalam kesempatan itu, Meutya meminta maaf atas kasus karyawan Komdigi yang terlibat judi online (judol).

"Saya juga minta maaf Ibu Bapak, bahwa dari kantor kami kemudian ada yang terlibat. Sedihnya luar biasa. Karena saya seperti ibunya dari kantor itu. Sama kayak kalau Ibu ada anak-anak yang terlibat pasti begini," kata Meutya di kawasan RPTRA Intiland Teguh, Semper Barat, Jakarta Utara, Selasa (12/11/2024).

"Karena alat saja secanggih apapun, meskipun nanti kan kita bersihkan, kita bereskan ya Ibu-Ibu, tapi seberes apapun, sebersih apapun, alat dan pengawasan tidak akan cukup," sambungnya.

Meutya membeberkan data anak-anak yang terpapar judi online lewat games dengan akun para orang tua. Ia pun berharap kerja sama orang untuk memantau dan mengawasi anak dalam bermain gadget.

"Karena sekarang, tadi kalau datanya di bawah 19 tahun ada 200 ribu yang terlibat. Di bawah 10 tahun ada kurang lebih 80 ribu. Dia pakai akun-akun orang tuanya. Bisa mengakses biasanya lewat games," ungkapnya.

"Kementerian tidak bisa jangkau sendiri. Kami harus kerja sama dengan Ibu-Ibu, orang tua, Ibu Bapak di rumah untuk mengawasi anak-anaknya," lanjutnya.

Lebih lanjut, Meutya menyinggung pinjaman online. Ia berpesan ke para orang tua untuk sebisa mungkin menghindari pinjaman online.

"Kalau pinjol Ibu-ibunya jangan ya, kalau pinjol biasanya bukan anak-anaknya. Mungkin orang tuanya karena ketidak atau kebutuhan mendadak, kemudian ah yang paling mudah pinjol. Tapi diusahakan, dihindari betul," tuturnya.

Meutya mengungkap besar angka pinjaman di wilayah DKI Jakarta mencapai Rp 11 triliun. Dari situ, kata Meutya, munculah persoalan di tengah kehidupan keluarga seperti angka perceraian bahkan timbul kasus kriminal.

"Pinjol untuk DKI itu angkanya sampai 11 koma sekian triliun rupiah. Jadi ini juga membahayakan. Jadi akhirnya perceraian bertambah, kemudian bahkan ada yang bunuh diri keluarganya, tetangganya. Keluarga jauh, kawan lama, menjadi semakin dekat," ucapnya.

Sumber