Di Inggris, Anak Sekolah di Bawah 10 Tahun Dilarang Puasa di Sekolah

BIRMINGHAM, KOMPAS.com - Menjalani bulan suci Ramadhan di negara dengan budaya yang berbeda menjadi tantangan tersendiri bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Inggris.
Salah satu tantangan yang cukup mengejutkan adalah aturan terkait puasa bagi anak-anak di sekolah.
Zakiyatul Mufidah, seorang WNI yang menetap di Birmingham bersama suami dan anak-anaknya, mengungkapkan bahwa di Inggris, anak-anak di bawah usia 10 tahun dilarang berpuasa saat berada di sekolah.
“Ada semacam imbauan dari sekolah menjelang Ramadhan bahwa anak-anak yang masih di bawah 10 tahun tidak diperbolehkan untuk berpuasa,” ujar Zaky, sapaan akrabnya, dalam wawancara melalui panggilan video dengan Kompas.com, Rabu (5/3/2025).
Bahkan, pihak sekolah mewajibkan orangtua menandatangani surat pernyataan jika tetap ingin anaknya menjalankan puasa selama jam sekolah.
Surat tersebut menyatakan bahwa keputusan tersebut merupakan kehendak orangtua, dan sekolah tidak bertanggung jawab jika anak mengalami kelelahan atau kesulitan berkonsentrasi.
Kebijakan serupa telah diterapkan di sejumlah sekolah dasar di London timur dan mulai diikuti oleh sekolah-sekolah lainnya.
Berdasarkan laporan BBC pada Jumat (12/6/2015), aturan ini diberlakukan setelah beberapa anak dilaporkan jatuh sakit dan pingsan akibat berpuasa.
Lord Agnew, anggota Dewan Bangsawan Britania Raya, turut mendukung kebijakan tersebut dan menegaskan bahwa sekolah yang membiarkan anak-anaknya berpuasa dapat dikenakan tindakan tegas.
Aturan ini tentu berbeda dengan di Indonesia, di mana anak-anak Muslim justru diajarkan untuk mulai berlatih puasa sejak usia dini sebagai bagian dari pembelajaran spiritual.
“Jadi agak sedikit beda ya, padahal dulu kita umur 7 tahun sudah mulai latihan berpuasa,” kata Zaky.
Meskipun demikian, Zaky mengaku tidak keberatan dengan aturan tersebut, mengingat anak-anak memang belum diwajibkan untuk berpuasa dalam Islam.
Di luar kebijakan sekolah, Zaky menyebutkan bahwa anak sulungnya merasa nyaman menjalani puasa di Inggris.
Salah satu alasannya adalah durasi puasa yang hampir sama dengan Indonesia, yakni sekitar 13-14 jam, karena saat ini bertepatan dengan musim semi.
“Ramadhan kali ini jatuh saat musim semi, di mana siang dan malamnya cukup seimbang. Jadi durasi puasanya hampir sama dengan di Indonesia, antara 13 sampai 14 jam. Sahur masih jam 5 pagi dan buka puasa sekitar jam 6 sore. Tidak seperti di Indonesia yang harus sahur lebih awal sekitar pukul setengah 4,” jelasnya.
Selain itu, musim semi membuat suhu udara relatif sejuk, sehingga menahan lapar dan haus menjadi lebih mudah.
“Karena musim semi, cuacanya sejuk. Tidak terlalu panas atau dingin, jadi lebih nyaman untuk berpuasa,” tambahnya.
Bahkan, pada Ramadhan tahun lalu, durasi puasa di Birmingham jauh lebih pendek, yakni sekitar 10-11 jam, karena waktu siang hari lebih singkat.
“Tahun lalu malah lebih pendek lagi, karena siangnya lebih sebentar. Jam setengah 7 baru shalat subuh dan jam 4 atau 5 sore sudah berbuka. Jadi anak saya tidak mengeluh, malah bilang ‘enak ya puasa di sini’,” tutup Zaky.