Diddy Hadapi 20 Gugatan Pidana, Termasuk Gantung Wanita di Balkon Apartemen
Sean "Diddy" Combs dituduh menggantung seorang perempuan dari balkon lantai 17 sebuah apartemen saat terjadi pertengkaran. Hal ini terungkap dari sebuah gugatan yang dilayangkan di Los Angeles, Amerika Serikat.
Pelapor adalah seorang perancang busana bernama Bryana "Bana" Bongolan. Bryana berkata insiden tersebut terjadi pada 2016, saat dirinya sedang berada di rumah kekasih Combs saat itu, Casandra "Cassie" Ventura.
Tuduhan ini menjadi kasus terbaru Diddy, yang kini menghadapi lebih dari 20 gugatan hukum. Kasus-kasus tersebut meliputi kekerasan seksual, pembiusan, dan ancaman kepada saksi yang berujung kekerasan fisik.
Tokoh industri musik itu juga menghadapi tuntutan federal terkait kasus pemerasan dan perdagangan seks. Ia membantah semua tuduhan terhadap dirinya, termasuk gugatan terbaru.
Salah satu juru bicara Diddy mengatakan kepada BBC pada Selasa (03/12) bahwa pria tersebut "secara tegas membantah segala tuduhan" dan "meyakini tuduhan tersebut akan terbukti tak berdasar".
Dalam dokumen gugatan baru terhadap Diddy, Bryana Bongolan mengungkap bahwa saat dirinya sedang menghabiskan malam di apartemen Ventura, dia mendengar Diddy berteriak dan membanting pintu.
Di dalam rumah, Diddy diduga mengonfrontasi Bongolan, yang berada di balkon kala itu. Dokumen gugatan mengungkap bahwa Diddy diduga memegang dan menganiaya Bongolan.
Setelah itu, Diddy dituduh mengangkat Bongolan dan menggantungnya di balkon apartemen.
Reuters
Gugatan menunjukkan saat itu bobot badan Bongolan sekitar 45,3 kilogram.
Gugatan tersebut mengklaim bahwa Bongolan "berusaha melawannya, berusaha melawan dengan sekuat tenaga agar tidak terjatuh ke tanah dan kemungkinan besar akan mengakibatkan kematiannya".
Akan tetapi, Diddy disebut "dengan mudah mengalahkannya".
Gugatan tersebut menyatakan bahwa Ventura keluar untuk campur tangan, dan Diddy diduga menarik Bongolan kembali ke tepian dengan membantingnya ke furnitur teras.
Perwakilan Diddy membantah tuduhan tersebut dalam sebuah pernyataan kepada BBC pada Selasa (03/12).
"Siapa pun berhak mengajukan gugatan, terlepas dari bukti yang mungkin mereka miliki atau tidak," bunyi pernyataan tersebut, seraya menambahkan bahwa Diddy "memiliki keyakinan yang teguh pada fakta dan keadilan proses peradilan".
Perwakilan Diddy itu kemudian melanjutkan "Di pengadilan, kebenaran akan terungkap, menunjukkan bahwa tuduhan-tuduhan terhadap Diddy tak berdasar."
Bongolan mengklaim bahwa dia saat itu, dan hingga kini, tak pernah tahu pemicu insiden tersebut, menurut dokumen gugatan.
Perempuan tersebut menuntut ganti rugi US$10 juta (sekitar Rp158 miliar) dari rapper tersebut.
Dalam gugatan tersebut, Bongolan menuduh bahwa insiden itu adalah "puncak dari serangkaian ancaman, intimidasi, dan kekerasan yang mewarnai banyak interaksi Bongolan dengan Diddy sejak hari pertama mereka berinteraksi".
Diddy dalam sidang permohonan dibebaskan dari penjara dengan jaminan sambil menunggu persidangan (Reuters)
Tuduhan tersebut senada dengan insiden yang tercatat dalam gugatan terpisah yang diajukan oleh Ventura terhadap Diddy.
Gugatan yang diajukan pada 2023 dan diselesaikan sehari setelahnya menuduh adanya pelecehan, pemerkosaan, dan perdagangan seks yang dilakukan Diddy.
Gugatan tersebut mencatat sebuah kejadian di apartemen Ventura ketika Diddy "menggendong salah satu teman Ventura seperti anak kecil dan menggantung temannya di atas balkon".
Bongolan juga mengklaim mengalami "teror dan pelecehan" dari Diddy selama menjalani hubungan profesional yang dimulai ketika maestro musik itu mendekatinya untuk berkolaborasi dalam sejumlah proyek, seperti lini busana dan sampul album.
Saat ini, Diddy ditahan di Rumah Tahanan Metropolitan di Brooklyn, New York, setelah hakim menolak tiga kali upaya pengajuan jaminan penahanan.
Penangkapannya di New York terjadi di tengah serangkaian gugatan perdata yang menuduh adanya kekerasan seksual dan kekerasan fisik yang dia lakukan, beberapa di antaranya terjadi sejak 1990-an.
Lebih dari 20 orang telah mengajukan tuntutan hukum terhadap rapper tersebut, menuduh Diddy menggunakan pengaruhnya di industri hiburan untuk melakukan segala hal mulai dari membius, menyerang, dan memperkosa orang.
Gugatan hukum terbaru mencakup tuduhan dari dua pria yang masih di bawah umur saat terjadi serangan seksual.
Rapper kelahiran Harlem ini membantah semua tuduhan, baik yang tertuang dalam tuntutan hukum maupun dakwaan federal terhadapnya.
Diddy, 54 tahun, ditangkap pada Senin 16 September silam di sebuah hotel di New York atas tuduhan konspirasi pemerasan, perdagangan seks dengan paksa, dan transportasi untuk tujuan prostitusi.
Jaksa federal menuduhnya "menciptakan bisnis kriminal" dan "menyalahgunakan, mengancam, dan memaksa perempuan dan orang lain di sekitarnya untuk memenuhi hasrat seksualnya, melindungi reputasinya, dan menyembunyikan perilakunya".
Mereka mengatakan Diddy menggunakan narkoba, kekerasan, dan kekuasaan statusnya untuk "memikat korban perempuan" agar melakukan tindakan seks yang disebut sebagai "Freak Off".
Mereka juga mengungkapkan telah menemukan senjata api, amunisi dan lebih dari 1.000 botol pelumas selama penggerebekan di rumah Combs di Miami dan Los Angeles pada Maret.
Jaksa AS Damian Williams menunjuk ke sebuah bagan dalam konferensi pers kasus hukum Sean "Diddy" Combs di Manhattan, New York, pada 17 September 2024 (Reuters)
Jaksa dilaporkan telah menghubungi beberapa saksi yang bekerja dengan Diddy dan beberapa orang yang mengajukan gugatan terhadapnya.
Jaksa juga membuka peluang kemungkinan adanya tuntutan lebih lanjut.
Penyanyi sekaligus produser tersebut mengklaim dirinya tidak bersalah atas tiga tuduhan kejahatan terhadap dirinya dan pengacaranya mengatakan kepada wartawan bahwa ia adalah seorang "pejuang" yang "tidak takut dengan tuduhan tersebut".
Tim hukumnya meminta agar ia dibebaskan sambil menunggu masa sidang karena kondisi penjara yang "mengerikan", namun jaksa berpendapat bahwa Diddy punya risiko melarikan diri dan permohonan jaminan Diddy telah dua kali ditolak.
Jika terbukti bersalah, ia menghadapi hukuman mulai dari 15 tahun hingga penjara seumur hidup.
Mantan pacar Diddy, Casandra "Cassie" Ventura, adalah orang pertama yang membocorkan rahasia pria tersebut.
Dalam gugatan hukum yang diajukan November lalu, model sekaligus musisi itu menuduh Diddy telah "menjebaknya" selama lebih dari satu dekade dalam "siklus pelecehan, kekerasan, dan perdagangan seks".
Diddy "dengan tegas" membantah klaim tersebut.
Sehari setelah gugatan diajukan ke pengadilan, kedua belah pihak mengatakan bahwa mereka telah menyelesaikan kasus tersebut "secara damai", meskipun pengacara Diddy mengatakan bahwa penyelesaian tersebut "sama sekali bukan pengakuan atas kesalahan".
Diddy dan Cassie saat menghadiri sebuah acara amal di New York, pada 1 Mei 2017 (EPA)
Namun pada Mei, CNN memperoleh rekaman pengawasan yang menunjukkan penghibur yang beralih menjadi pengusaha itu menyerang Ventura dalam pertengkaran pada 2016, yang dirinci dalam gugatannya.
Combs akhirnya mengakui insiden tersebut dalam sebuah video Instagram dua hari kemudian, dan mengatakan bahwa ia "muak" dengan apa yang telah ia lakukan.
"Perilaku saya dalam video itu tidak dapat dimaafkan. Saya bertanggung jawab penuh atas tindakan saya," katanya.
Setidaknya 27 orang lainnya termasuk beberapa pria telah mengajukan gugatan terhadap Diddy.
Berikut adalah rincian dari beberapa kasus banyak melibatkan penggugat yang mengajukan tuntutan secara anonim.
Joi Dickerson-Neal mengatakan Ventura telah menginspirasinya untuk berbicara. Dia menuduh Diddy dengan "sengaja membius" dan memperkosanya saat ia masih menjadi mahasiswa Universitas Syracuse pada 1991, dan menjadikannya korban balas dendam porno dengan memfilmkan kekerasan seksual tersebut dan menunjukkannya kepada orang lain.
Perwakilan Diddy mengecam gugatan tersebut sebagai "semata-mata upaya mengeruk uang" dan telah meminta agar gugatan tersebut dibatalkan.
Liza Gardner menuduh Diddy dan penyanyi R&B Aaron Hall menawarinya minuman dan kemudian memaksanya berhubungan seks dengan mereka tanpa persetujuannya saat ia berusia 16 tahun.
Ia juga mengklaim Diddy mengunjungi rumahnya pada keesokan hari dan mencekiknya hingga pingsan. Pengacara Diddy membantah tuduhan itu dan menyebutnya "tidak masuk akal".
Sejumlah artis dan tamu yang menghadiri pesta yang digelar Diddy di rumahnya di East Hampton, New York, pada 2 Juli 2000 (Getty Images)
Seorang perempuan yang diidentifikasi sebagai Jane Doe mengklaim Diddy, mantan presiden Bad Boy Records Harve Pierre dan orang ketiga telah memperkosanya secara beramai-ramai di sebuah studio di New York City saat ia masih menjadi siswa sekolah menengah berusia 17 tahun.
Beberapa hari kemudian, Diddy membagikan unggahan di media sosialnya, menyebut tudingan-tudingan terhadapnya sebagai "tuduhan memuakkan… oleh orang-orang yang mencari keuntungan secara kilat".
Pengacaranya berusaha untuk membatalkan kasus "yang tidak berdasar dan sudah kedaluwarsa". Sementara itu, Pierre menyebut gugatan itu sebagai "kisah fiksi".
Rodney "Lil Rod" Jones, seorang produser dan videografer yang menggarap album terbaru Diddy, menuduh sosok terkenal di industri musik itu menjalankan bisnis pemerasan ilegal.
Dia mengaku dipaksa membeli narkoba, mencari pekerja seks, dan merekam adegan seks. Ia juga mengklaim Diddy dan aktor Cuba Gooding Jr telah meraba-rabanya tanpa izin.
Diddy difoto saat menggelar pesta White Party di St Tropez, Prancis, pada 2006 silam (Getty Images)
Grace O’Marcaig, yang bekerja di kapal pesiar yang disewa oleh keluarga Diddy pada 2022, menuduh rapper tersebut dan putranya, Christian "King" Combs, melakukan kekerasan seksual.
Ia menyalahkan mereka karena menciptakan "lingkungan pesta pora" dengan para pekerja seks dan selebritas papan atas di dalam kapal pesiar itu.
Crystal McKinney mengklaim bahwa dirinya telah dibius dan mengalami kekerasan seksual oleh Combs setelah acara Men’s Fashion Week pada 2003 saat dirinya berusia 22 tahun.
Ia juga mengatakan bahwa Diddy kemudian "memasukkannya ke daftar hitam" di dunia model.
April Lampros, yang mengatakan dia bertemu Diddy saat menjadi mahasiswa di Institut Teknologi Mode New York pada 1994, merinci "empat hubungan seksual yang mengerikan" sepanjang awal tahun 2000-an.
Adria English, mantan aktris film dewasa yang bekerja dengan Diddy pada 2000-an, mengklaim Diddy memanfaatkannya sebagai "pion seksual untuk kesenangan dan keuntungan finansial orang lain" selama "White Party"pesta mewah yang dia selenggarakan di rumahnya di New York dan Miami.
Setidaknya 27 orang, termasuk beberapa pria, telah mengajukan gugatan terhadap Diddy (Getty Images)
Dawn Richards, yang pernah bernyanyi dalam dua kelompok yang dibentuk Diddy termasuk Danity Kane, mengatakan bahwa dia secara pribadi menyaksikan kekerasan yang dilakukannya terhadap Ventura.
Dia mengklaim Diddy mengancam nyawanya ketika dia mencoba untuk campur tangan.
Thalia Graves, yang didukung oleh pengacara selebriti Gloria Allred, mengklaim Diddy dan pengawalnya Joseph Sherman telah membius, menguasai, dan mengikatnya sebelum merekam diri mereka sendiri saat memperkosanya dan kemudian menyebarkan rekaman seks tersebut.
Enam pengguggat anonim Enam gugatan hukum diajukan 14 Oktober oleh empat pria dan dua perempuan. Salah satu perempuan menuduh Diddy memperkosanya di sebuah hotel dan gugatan lainnya menuduh rapper tersebut memerintahkan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun membuka pakaian saat remaja tersebut berbicara kepadanya tentang masuk ke industri musik.
Thalia Graves ajukan gugatan terhadap Sean ‘Diddy’ Combs atas tuduhan kekerasan seksual, pada 24 September 2024 (EPA)
Ashley Parham mengajukan gugatan pada 15 Oktober silam, mengklaim Diddy telah memperkosanya sebagai "balasan" atas komentarnya yang menyatakan bahwa Diddy bertanggung jawab atas pembunuhan rapper Tupac Shakur.
Teka-teki pembunuhan Shakur tidak pernah terpecahkan, tetapi seorang pria yang saat ini diadili atas pembunuhannya sebelumnya mengklaim bahwa Diddy telah membayarnya untuk membunuh Shakur.
Tim hukum Diddy telah menepis rentetan tuntutan hukum tersebut sebagai "upaya yang jelas untuk mendapatkan publisitas."
"Combs dan tim hukumnya memiliki keyakinan penuh terhadap fakta, pembelaan hukum mereka, dan integritas proses peradilan," kata pengacaranya dalam sebuah pernyataan.
Tim hukumnya menambahkan "Combs tidak pernah melakukan kekerasan seksual terhadap siapa pun - dewasa atau di bawah umur, pria atau perempuan."
Sembilan tuntutan hukum anonim lainnya diajukan antara 20 Oktober dan 28 Oktober. Banyak tuntutan hukum diajukan oleh orang dewasa yang mengatakan bahwa mereka masih di bawah umur pada saat dugaan penyerangan seksual terjadi.
Dua penggugat pria mengatakan dalam gugatan bahwa mereka mengalami pelecehan seksual saat bertemu dengan Diddy dan berbicara tentang karier mereka di industri musik saat mereka masih di bawah umur.
Beberapa tuntutan hukum menyertakan rincian bahwa insiden tersebut terjadi di beberapa pesta terkenal yang diselenggarakan Diddy.
Lima gugatan anonim lainnya diajukan terhadap Diddy pada19 November dari tiga pria dan dua perempuan.
Gugatan tersebut berpusat pada tuduhan penyerangan seksual di pesta-pesta dengan sedikitnya dua di antaranya menguraikan tuduhan pemerkosaan terhadap Diddy.