Dihantam Banjir Mematikan, Spanyol Tetapkan Masa Berkabung 3 Hari
Hingga Rabu (30/10) waktu setempat, sebanyak 95 orang telah dilaporkan meninggal dunia akibat banjir besar yang melanda Spanyol.
Jumlah korban tewas sementara sebanyak 92 orang dilaporkan oleh badan koordinasi layanan darurat di Valencia, yang juga memperingatkan bahwa jasad para korban masih dalam proses pencarian dan identifikasi. Lalu, disusul laporan dua kematian lainnya di wilayah Castilla-La-Mancha dan satu lagi di Andalusia, yang diumumkan oleh para pemimpin daerah tersebut.
Menteri Urusan Wilayah Spanyol, Angel Victor Torres, mengatakan kepada para wartawan bahwa pihak berwenang masih belum dapat memberikan angka pasti jumlah korban hilang, tetapi ia mengatakan "ada banyak orang yang hilang."
"Itu menunjukkan betapa besarnya bencana ini," kata Torres.
Spanyol menetapkan masa berkabung selama tiga hari ke depan, kata seorang menteri pemerintah pada Rabu (30/10) sore, seiring dengan meningkatnya laporan mengenai jumlah korban tewas.
Menteri Torres mengatakan pada sebuah konferensi pers bahwa Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez telah berbicara dengan Raja Spanyol Felipe VI pada Rabu (30/10) dan memberitahukan kepada Raja Felipe VI mengenai hari berkabung resmi tersebut.
Torres juga mengumumkan bahwa PM Sanchez akan mengunjungi Valencia pada Kamis (31/10).
PM Sanchez mendesak warga Spanyol untuk selalu waspada di tengah keadaan darurat ini dan mengatakan bahwa ia tidak akan pernah "meninggalkan" para korban.
Dia juga menyampaikan pesan khusus kepada para anggota keluarga korban, sesaat setelah banjir bandang dahsyat akibat hujan badai melanda negara itu pada Selasa (29/10).
"Bagi mereka yang sedang mencari orang-orang terkasih, seluruh Spanyol merasakan penderitaan kalian," kata Sanchez dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi nasional.
"Prioritas kami adalah membantu Anda. Kami mengerahkan semua sumber daya yang diperlukan agar kita dapat pulih dari bencana ini."
Raja Felipe VI juga mengatakan telah melakukan kontak dengan para pemimpin daerah, serta menteri dalam negeri Spanyol. "Hal utama adalah menyampaikan rasa belasungkawa dan kesedihan atas banyaknya nyawa manusia yang hilang. Banyak pula kerusakan besar pada infrastruktur dan fasilitas umum masyarakat," kata sang raja.
"Masih ada kesulitan untuk mengakses beberapa tempat, oleh karena itu masih belum ada informasi lengkap soal dampaknya, mengenai cakupan efeknya, termasuk jumlah kemungkinan korban."
Jerman telah menawarkan bantuan kepada Spanyol, kata juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit.
"Kami berbicara langsung dengan pemerintah Spanyol untuk melihat apakah dukungan dari Jerman diperlukan untuk bencana yang mengerikan ini," ungkapnya.
Hebestreit mengatakan, pemerintah dan Kanselir Jerman Olaf Scholz "begitu terkejut" dengan kabar bencana ini.
PM Portugal Luis Montenegro juga mengungkapkan "belasungkawa terbesar" negaranya dan menyampaikan "solidaritas untuk seluruh rakyat Spanyol." Dalam sebuah unggahan di X/Twitter, ia menawarkan "bantuan apa pun yang diperlukan."
Sementara Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, Brussel "siap membantu" Spanyol menghadapi masa krisisnya.
"Apa yang kita lihat ini begitu menyakitkan," kata von der Leyen dalam sebuah konferensi pers. "Kami telah mengaktifkan sistem satelit Copernicus untuk membantu mengoordinasikan tim penyelamat, dan kami juga telah menawarkan untuk mengaktifkan mekanisme perlindungan sipil kami."
Banyaknya korban jiwa akibat banjir besar di Spanyol ini telah menimbulkan pertanyaan mengenai sistem peringatan negara untuk rakyatnya, khususnya peringatan badai ekstrem yang akan menghantam wilayah tersebut.
Awal pekan ini, hujan deras sudah mulai turun dan badan cuaca nasional Spanyol, AEMET, telah meluncurkan peringatan merah untuk wilayah Valencia timur yang diprediksi terkena dampak paling parah pada Selasa (29/10) pagi.
Kondisi itu kian memburuk sepanjang hari, tetapi pada sore harinya, badan regional yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan layanan darurat itu baru dibentuk.
Peringatan yang dikirim oleh layanan perlindungan sipil untuk mendesak warga kota pesisir Mediterania, Valencia, tidak meninggalkan rumah mereka, baru dikeluarkan setelah pukul 20 00 waktu setempat.
Namun, pada saat itu sudah terlambat. Para pengendara yang mencoba melarikan diri telah terjebak di jalanan, di mana air sudah naik cukup tinggi.
Pihak berwenang setempat belum mau memberikan komentar mengenai waktu peringatan atau pun keterlambatan dalam siap tanggap darurat bencana.
kp/gtp (AFP, AP, dpa, Reuters)