Dilanda Banjir 24 Jam, Aktivitas Warga Dua Kecamatan di Kotim Sempat Lumpuh
PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Banjir melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), sejak tiga hari terakhir, tepatnya sejak 5 Januari 2025.
Banjir ini mengakibatkan aktivitas warga di dua kecamatan dan lima desa sempat lumpuh.
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, dua kecamatan yang terdampak adalah Cempaga Hulu dan Tualan Hulu.
Di Kecamatan Cempaga Hulu, banjir merendam satu desa, yaitu Desa Tumbang Koling, dengan 23 kepala keluarga (KK) terdampak, satu jalan tidak dapat dilalui, dan 23 unit rumah terendam.
Pada hari pertama banjir, ketinggian air mencapai 25 cm.
Sementara itu, di Kecamatan Tualan Hulu, banjir melanda empat desa Damar Makmur, Tumbang Mujam, Merah, dan Luwuk Sampun.
Ketinggian air di kecamatan ini berkisar antara 30-50 cm, dan jumlah warga serta rumah yang terdampak masih dalam proses pendataan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Multazam, menjelaskan bahwa berdasarkan informasi terakhir yang diterima, banjir di dua kecamatan tersebut telah surut.
Namun, masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena musim hujan masih berlangsung.
“Kejadian banjir ini berdurasi kurang dari 24 jam dan cukup mengganggu aktivitas warga,” ujar Multazam melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2025).
Multazam menambahkan bahwa banjir yang melanda Desa Damar Makmur menyebabkan desa tersebut sempat terisolasi, sehingga aktivitas warga setempat terganggu.
Di Desa Tumbang Koling, banjir mencapai ketinggian 50 cm dengan muka air yang naik sangat cepat saat kejadian.
“Informasi dari Kepala Desa Tumbang Koling, keluarga dari beberapa rumah, total 23 rumah, tidak sempat menyelamatkan harta benda,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Multazam menyatakan bahwa saat ini aktivitas warga sudah kembali normal.
“Sudah tidak. Aktivitas sudah normal,” tuturnya.
Banjir merupakan salah satu bencana yang kerap terjadi akibat cuaca ekstrem.
Kotim diprediksi akan mengalami cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan, mengingat daerah ini masih berada dalam fase musim penghujan.
Menyikapi potensi banjir susulan akibat musim hujan yang masih berlangsung, Multazam mengimbau warga di lokasi-lokasi rawan banjir untuk proaktif menjaga barang-barang berharga mereka agar tidak terdampak.
“Masyarakat juga diharapkan mengurangi aktivitas di luar ruangan saat banjir tiba, dikhawatirkan terjadi kejadian yang tidak diinginkan,” pungkasnya.