Dilema Garuda Indonesia (GIAA), Dirut: Harga Tiket Pesawat Turun, Kami Rugi
Bisnis.com, JAKARTA - Bos maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) blak-blakan mengatakan penurunan harga tiket pesawat akan menyebabkan perusahaan rugi jika tidak diiringi dengan penyesuaian komponen biaya penerbangan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya meminta rencana penurunan harga tiket oleh pemerintah dilihat secara menyeluruh, termasuk melihat biaya penerbangan.
“Saya sampaikan, kalau diturunkan [harga tiket] kita rugi, siapa yang akan tanggung jawab? Saya tidak menentang [pemerintahan]. Saya dirut Garuda, perusahaan terbuka lagi. Saya punya tanggung jawab ke pemegang saham untuk memastikan perusahaan ini untung,” kata Irfan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jumat (1/11/2024).
Irfan mengatakan pihaknya terbuka untuk berdiskusi mengenai harga tiket. Dia mengatakan untuk melihat isu ini secara keseluruhan.
“Mari kita bicarakan, kita lihat sebetulnya biaya mana sih yang tidak pantas dibebankan ke penumpang? Kita diskusikan, kita buka juga ke penumpang sekian harga tiket anda, sekian yang dibayar, sekian untuk apa,” jelasnya.
Irfan juga menambahkan jika nanti pemerintah mengeluarkan kebijakan harga tiket turun, jangan hanya meminta Garuda saja, melainkan seluruh maskapai penerbanga.
Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan penurunan harga tiket pesawat sebelum momen Natal dan Tahun Baru tahun ini.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan pihaknya masih menunggu koordinasi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk hasil Satuan Tugas Penurunan Harga Tiket Pesawat.
“Kami masih menunggu, harapannya sebelum Nataru ini kita sudah bisa dapat hasil dari satgas itu,” kata Dudy di Kementerian Perhubungan, Rabu (30/10/2024).