Dinkes DKI: Kasus ISPA yang Disebabkan oleh HMPV Sudah Ada Sejak 2022
Virus Human Metapneumovirus (HMPV), penyakit yang merebak di China, sudah lama ada di Indonesia. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut bahwa kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang disebabkan oleh HMPV sudah ada sejak 2022.
"Dari data hasil pemeriksaan, menunjukkan kasus ISPA yang disebabkan oleh HMPV sudah ada sejak 2022 di Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam keterangannya, Rabu (8/1/2025).
Ani mengatakan virus penyebab ISPA selain HMPV, yang saat ini beredar dan dominan, adalah virus influenza tipe A H1N1/pdm2009, Rhinovirus, dan Respiratory Syncytial Virus (RSV).
Di sisi lain, sampai saat ini, sesuai dengan data yang diperoleh Dinas Kesehatan, jumlah penderita ISPA akibat HMPV sebanyak 19 kasus pada 2022, 78 kasus sampai Oktober 2023, dan 100 kasus pada 2024.
Meski begitu, Ani mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi potensi penyebaran virus HMPV, dengan menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah sakit, menghindari penularan dengan etika batuk, rajin mencuci tangan, dan menggunakan masker ketika sakit.
"Human Metapneumovirus (HMPV) ditemukan pada 2001. Jadi, virus ini bukanlah virus baru, tidak seperti COVID-19 yang memang baru pertama kali ditemukan di tahun 2020 lalu. HMPV merupakan salah satu dari banyak mikroorganisme atau agen penyebab penyakit ISPA, baik pada saluran napas atas maupun bawah yang ditemukan hampir sepanjang tahun," ujarnya.
"Kami mengimbau masyarakat tidak panik, namun tetap waspada. Walaupun mayoritas penderita ISPA akibat HMPV tidak mengalami sakit berat, namun pada kelompok rentan, yaitu pada kalangan anak, lansia, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, infeksi ini dapat menjadi lebih berat dan membutuhkan perawatan untuk penderitanya,"sambungnya.
Saat ini, menurut Ani, jumlah penderita ISPA dan pneumonia sedang meningkat sejak November 2024. Pola tersebut relatif berulang setiap tahun, dengan kasus ISPA cenderung meningkat menjelang akhir tahun hingga awal tahun.
Ani menerangkan, beberapa upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mencegah HMPV adalah gencar melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mengenali gejala ISPA, mencegah sakit, dan menghindari penularan dengan etika batuk, menggunakan masker ketika sakit, mencuci tangan, serta hidup sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
"Ke depan, kami akan memperkuat system kewaspadaan penyakit berpotensi wabah dengan mengembangkan sistem surveilans penyakit berbasis laboratorium, untuk melengkapi system surveilans ILI & SARI (Influenza-Like Illnesses & Severe Acute Respiratory Infection) yang telah ada sebelumnya," pungkasnya.