Disebut Kabur Usai Buat Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi Kritis, Ternyata Ini Alasan Sebenarnya

BEKASI, KOMPAS.com - Kasus dugaan penganiayaan terhadap Sutiyono, seorang satpam di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat, masih terus bergulir.
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (29/3/2025) malam tersebut bermula saat korban menegur seorang pengunjung rumah sakit yang menggunakan mobil berknalpot brong dan memarkir sembarangan di area Instalasi Gawat Darurat (IGD), hingga menghalangi jalur ambulans.
Kuasa hukum korban, Subadria Nuka, menjelaskan bahwa pengunjung yang tak terima ditegur itu kemudian melakukan tindak kekerasan terhadap Sutiyono.
Kuasa hukum lainnya, Stein Siahaan, menyayangkan sikap keluarga pelaku yang disebut tidak menunjukkan penyesalan atau upaya meminta maaf selama korban dirawat.
Rumah sakit sendiri telah menyerahkan rekaman CCTV dan sejumlah bukti kepada pihak kepolisian, yang kini sedang mendalami laporan yang telah masuk ke Polres Metro Bekasi Kota pada 30 Maret 2025 dengan nomor LP/B/687/III/2025/SPKT.Sat Reskrim/Polres Metro Bekasi Kota/Polda Metro Jaya.
Bantah Dugaan Kabur ke Pontianak
Di tengah proses hukum yang berjalan, ayah dari terduga pelaku AF, Tanto Surioto, angkat bicara.
Ia membantah keras berbagai tuduhan yang mengarah kepada dirinya dan anaknya. Menurutnya, ada sejumlah informasi yang keliru dan menyesatkan publik.
Tanto menegaskan, bahwa keluarganya sudah menunjukkan itikad baik pasca-insiden dengan menggelar mediasi bersama pihak korban.
Pertemuan itu turut dihadiri oleh istri dan kakak korban, komandan satpam rumah sakit, dan seorang anggota Binmaspol.
Dalam mediasi tersebut, ia bahkan menyatakan kesediaannya membantu biaya pengobatan korban dan menyerahkan nomor ponsel serta identitas diri kepada pihak berwenang. Namun sayangnya, informasi yang beredar menyebutkan sebaliknya.
Tanto juga menepis kabar bahwa anaknya melarikan diri ke Pontianak, Kalimantan Barat.
Ia menjelaskan bahwa keberangkatan AF ke Pontianak adalah untuk mengantar jenazah sang kakek yang meninggal dunia dan sempat dirawat di rumah sakit yang sama.
Lebih lanjut, ia membantah bahwa anaknya melakukan penganiayaan terhadap Sutiyono.
Menurutnya, kejadian malam itu hanyalah cekcok biasa, tanpa aksi kekerasan. Ia pun yakin rekaman CCTV di lokasi kejadian akan membuktikan hal tersebut.
Meski demikian, penyelidikan kasus ini masih terus berlanjut di Polres Metro Bekasi Kota.
Pihak kepolisian masih mengumpulkan bukti tambahan dan mendalami kesaksian dari berbagai pihak terkait insiden ini.