Disnak Bojonegoro Swab Ratusan Sapi yang Terjangkit PMK

Disnak Bojonegoro Swab Ratusan Sapi yang Terjangkit PMK

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Ratusan ekor sapi yang diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bojonegoro diambil sampel lendirnya atau dilakukan swab oleh Dinas Peternakan dan Perikanan.

Pengambilan sampel lendir sapi tersebut guna memastikan sapi yang terjangkit virus PMK melalui uji laboratorium di Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, Lutfi Nurrahman mengatakan bahwa tindakan swab dilakukan terhadap ratusan sapi milik peternak yang tersebar di setiap kecamatan.

"Tindakan swab dilakukan terhadap ratusan ternak, dan ada 10 sampel lendir yang dikirim ke Pusvetma Surabaya," kata Lutfi Nurrahman, dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (15/1/2025).

Menurutnya, gejala yang sering dijumpai pada sapi terjangkit virus PMK di antaranya air liur berlebih atau hipersalivasi, sariawan, nafsu makan menurun, dan muntah-muntah.

Untuk pencegahan sapi terjangkit virus PMK, dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang, sering memeriksa kesehatan ternak, memisahkan ternak, dan memberikan minum yang mengandung asam.

"Kalau ternak itu muncul gejala PMK, segera melapor ke petugas mantri ternak di wilayah kecamatan," ujarnya.

Selain melakukan swab terhadap sapi yang diduga terjangkit virus PMK, pihaknya juga telah melakukan penyemprotan disinfektan ke kandang ternak milik warga.

Sebelumnya, terdapat 13 ekor sapi di Desa Papringan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro mati dalam kurun waktu seminggu.

Dugaannya, kematian sapi yang beruntun tersebut karena terjangkit virus PMK yang sudah menyebar dan terlambat dalam penanganannya.

Sejumlah warga yang khawatir dengan banyaknya sapi mati tersebut memutuskan untuk menjual hewan ternaknya sebelum terserang virus PMK dan mati.

Sumber