Disnaker Bekasi Akan Panggil Manajemen Pabrik Pakan Ternak, Bahas Nasib Pekerja Pasca-kebakaran

Disnaker Bekasi Akan Panggil Manajemen Pabrik Pakan Ternak, Bahas Nasib Pekerja Pasca-kebakaran

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bekasi akan memanggil manajemen pabrik PT Jati Perkasa Nusantara untuk membahas nasib pekerja pasca-kebakaran.

Selain PT Jati Perkasa Nusantara, Disnaker juga memanggil manajemen BPJS Ketenagakerjaan Kota Bekasi.

"Kita sudah melayangkan surat ke perusahaan tersebut, termasuk BPJS sudah kita surati, untuk pertemuan pada hari Senin depan," ujar Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Disnaker Kota Bekasi, Januk Suwardi kepada Kompas.com, Kamis (7/11/2024).

Adapun, Disnaker Kota Bekasi melayangkan surat pemanggilan terhadap manajemen PT Jati Perkasa dan BPJS Ketenagakerjaan Kota Bekasi pada hari ini.

Januk mengaku mendapat informasi bahwa pekerja PT Jati Perkasa Nusantara khawatir bakal mengalami pemutusan hubungan kerja (PKH) massal akibat peristiwa kebakaran tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya langsung memanggil manajemen PT Jati Perkasa Nusantara yang bergerak di bidang pakan ternak itu untuk mengklarifikasi kekhawatiran para pekerja.

"Perusahaan itu kebakaran, karyawan-karyawan lainnya itu nanti dipekerjakan kembali, atau (bagaimana), karena khawatirnya mereka di-PHK. Kita perlu dapat klarifikasi pasti terhadap hal tersebut," kata Januk.

Sementara terhadap manajemen BPJS Ketenagakerjaan Kota Bekasi, Januk menjelaskan, pemerintah perlu mendapat kepastian mengenai tunjangan terhadap sembilan korban meninggal dan tiga korban luka.

"Sekarang masih dalam proses dokumen untuk mendapatkan tunjangan ketenagakerjaan," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, pabrik PT Jati Perkasa Nusantara di Jalan Pondok Ungu, Kelurahan Pejuang, Medan Satria, terbakar pada Jumat (1/11/2024) pukul 06.00 WIB.

Kebakaran menghanguskan bangunan pabrik, menyebabkan asap hitam pekat membumbung tinggi di langit sekitar pabrik.

Berdasarkan data BPBD Kota Bekasi, jumlah korban tewas sebanyak sembilan orang. Sementara korban luka tiga orang.

Ada pula satu petugas damkar mengalami sesak napas hingga harus dibawa ke rumah sakit ketika berjibaku memadamkan api.

Dugaan sementara, penyebab kebakaran berasal dari ledakan alat produksi. Ledakan ini menimbulkan percikan api yang menyambar bahan baku yang mudah terbakar.

Pada Sabtu pukul 07.30 WIB, api yang membakar pabrik telah padam. Selanjutnya, petugas langsung melakukan proses pendinginan sebagai antisipasi kemunculan titik api.

Sumber