Distanbun Jateng Alokasikan 1,3 Juta Ton Pupuk Subsidi, Berikut Rincian HET-nya

Distanbun Jateng Alokasikan 1,3 Juta Ton Pupuk Subsidi, Berikut Rincian HET-nya

SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jawa Tengah mengalokasikan 1.381.641 ton pupuk subsidi untuk 35 kabupaten/kota.

Kepala Distanbun Jateng Supriyanto mengatakan, alokasi tersebut dibagi dalam empat jenis pupuk, yakni urea, NPK, NPK untuk kakao, dan organik.

Setiap jenis memiliki ketetapan Harga Eceran Tertinggi yang berbeda.

 

"Total alokasi pupuk bersubsidi jenis urea di Jawa Tengah sebanyak 736.887 ton, NPK 594.267 ton, NPK untuk kakao 146 ton, dan organik 50.314 ton," ujar Supriyanto dalam pesan singkat, Senin (20/1/2025).

Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah dengan Nomor 521.34/001/XII/2024 itu juga mengatur HET untuk 4 pupuk subsidi tersebut.

"HET pupuk bersubsidi sektor pertanian Jawa tengah tahun anggaran 2025 adalah, pupuk urea Rp 2.250 per kilogram, pupuk NPK Rp 2.300 per kilogram, pupuk NPK untuk Kakao Rp 3.300 perkilogram dan pupuk organik Rp 800 per kilogram," tutur dia.

HET tersebut berlaku untuk pembelian yang dilakukan petani di pengecer resmi sesuai ketentuan perundang-undangan.

"Yakni bagi petani yang melakukan usaha tani subsektor tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai. Lalu hortikultura seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih. Atau perkebunan seperti tebu rakyat, kakao, dan kopi, dengan luas lahan yang diusahakan maksimal 2 hektare," lanjut dia.

Aturan itu juga disebut berlaku bagi petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sesuai UU.

Disebutkan, SK tersebut dikeluarkan menimbang peran pupuk bersubsidi untuk meningkatkan produktivitas komoditas pertanian dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan.

Oleh karena itu, Distanbun menetapkan HET pupuk bersubsidi serta alokasi di setiap kabupaten/kota di Jateng untuk menjaga stabilitas harga dan peredaran selama 2025.

Untuk diketahui, Grobogan menerima alokasi pupuk urea terbanyak sejumlah 82.000 ton, diikuti Blora sebanyak 67.500 ton dan Brebes sebesar 43.500 ton.

Sementara pupuk NPK paling banyak dialokasikan untuk daerah Grobogan 62.000 ton, Blora 50.000 ton dan Pati 41.500 ton.

Kemudian pupuk NPK untuk kakao hanya dialokasikan ke Kebumen sebanyak 8,1 ton, Wonogiri 131,15 ton, dan Temanggung 6,75 ton.

Terakhir untuk pupuk organik paling banyak dialokasikan ke Sragen 9.250 ton, Grobogan 8.075 ton, dan Blora 5.000 ton.

Sejumlah daerah tidak menerima alokasi pupuk organik, yakni Wonosobo, Semarang, Batang, Kota Magelang, Kota Solo, Kota Salatiga, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal.

Sumber