DLH Jakarta Bakal Kelola Sampah dari Program Makan Bergizi Gratis Jadi Pakan Magot
JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta berencana mengolah sampah organik yang dihasilkan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi bahan pakan maggot atau kompos.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengelola sampah secara lebih efisien dan ramah lingkungan.
Kepala DLH Jakarta Asep Kuswanto menjelaskan, sampah organik yang berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan sisa makanan di sekolah akan dikelola dengan melibatkan berbagai pihak.
"Sampah organik dari dapur SPPG akan kami tangani untuk selanjutnya dibawa ke TPS 3R dan didistribusikan ke penggiat Biokonversi Magot Black Soldier Fly (BSF)," ujar Asep pada Selasa (7/1/2024).
Untuk SPPG yang memiliki lokasi cukup luas seperti Dapur Sehat Anak Bangsa (DSAB) Halim, kata Asep, dapat mengupayakan kegiatan pengurangan sampah di lokasinya dengan tetap memperhatikan aspek higenitas dapur.
Selain itu, sisa makanan di sekolah, seperti kulit buah dan makanan yang tidak habis, akan dikumpulkan secara terpisah untuk dimanfaatkan sebagai pakan maggot atau bahan kompos.
DLH juga bekerja sama dengan bank sampah dan komunitas penggiat maggot untuk memastikan pengolahan sampah ini berjalan dengan optimal.
"Kami ingin memastikan bahwa sampah organik dari program Makan Bergizi Gratis tidak hanya terkelola dengan baik tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan," jelas Asep.
DLH juga mengimbau pihak sekolah untuk memberikan edukasi kepada siswa mengenai pengurangan sampah dan menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.
"Kami mengharapkan agar sekolah mengedukasi siswa agar membawa tumbler dan menghabiskan makanan mereka," kata Asep.
Siswa juga diharapkan hanya membuang sampah yang tidak bisa dimakan, seperti kulit buah. Dengan begitu, food waste bisa ditekan dan pengelolaan sampah bisa dilakukan dengan lebih baik.