Doa Warga Cilandak Timur, Tahun Baru Tanpa Banjir dari Kali Krukut
JAKARTA, KOMPAS.com - Siti Salwati (44), warga Jalan NIS RT 09/03, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, mengenang banjir yang melanda permukimannya pada November lalu.
Dia berharap, tahun baru tidak membawa bencana yang sama.
Siti pun menceritakan pengalamannya. Dia telah tinggal di rumah itu sejak delapan tahun silam.
Setiap tahunnya, Siti dan tetangga-tetangganya selalu didatangi banjir dari Kali Krukut yang berada di sebelah rumahnya.
"Saya kalau mau banjir waspada ya. Kalau hujan-hujan udah besar, saya buru-buru beresin dulu semuanya. Barang-barang itu saya beresin. Kayak baju-bajuan bayi, aku taruhin ke tas sama susunya. Langsung saya lari (evakuasi)," kata dia saat ditemui di rumahnya di Cilandak Timur, Kamis (26/12/2024).
Siti sendiri memiliki seorang anak yang masih berusia empat tahun. Setiap banjir datang, dia selalu mengutamakan keselamatan anaknya untuk dievakuasi.
Siti pun bosan setiap tahunnya terendam banjir. Kepada pemerintah, Siti berharap ada pembangunan turap yang membatasi aliran sungai dengan pemukiman di rumahnya.
"Pengennya kayak gitu. Katanya sih ada (rencana pembangunan turap). Tapi belum dilaksanain juga nih," kata dia.
Serupa dengan Siti, Dewi Citra (42) juga mengeluhkan hal yang sama.
Rumahnya memang tidak tergenang banjir karena berada di lokasi yang lebih tinggi.Akan tetapi, setiap banjir tiba di Jalan NIS, rumah anggota keluarganya yang lain terkena dampaknya.
Dewi bercerita, dirinya juga berharap ada turap yang membatasi antara sungai dan pemukiman warga di RT 09.
Selain itu, opsi untuk mengeruk sungai juga menjadi harapannya.
"Kalau misalnya setiap hujan naik, hujan terus banjir kan. Pinginnya tuh ada solusi, apa kalinya dikeruk terus bikin tembok-tembok dari batu. Jadi airnya enggak ke sini gitu," kata dia saat ditemui di Cilandak Timur, Kamis (26/12/2024).
Meski demikian, Dewi juga ragu pengerukan bisa dilakukan di lingkungannya.
Pasalnya, perumahan di Jalan NIS adalah permukiman padat penduduk, sehingga membayangkan alat berat masuk di antara gang-gang sempit cukup mustahil.
"Warga sih penginnya mudah-mudahan pemerintahan yang baru, kayak gubernur yang sekarang, bisa ngatasin banjir aja. Mau dikeruk juga susah karena kan udah semakin ke sini (sungai) semakin menyempit. Enggak ada akses buat alat berat gitu," tambah dia.
Untuk diketahui, Jalan NIS, Cilandak Timur, menjadi langganan banjir akibat luapan air Kali Krukut.
Terbaru, banjir melanda kawasan ini pada 19 November 2024 setinggi 140 sentimeter.Selain RT 09, RT 03/03 juga menjadi langganan banjir di kawasan tersebut.
"Ketinggian banjir di RT 09/03, ketinggian air 140 sentimeter pada pukul 17.00 WIB. Di RT 03/03, tinggi air mencapai 140 sentimeter pada pukul 17.00 WIB," kata Danton BPBD Wilayah Jakarta Selatan Diki Meawadi, dalam keterangan resminya, Selasa (19/11/2024).