Dorong Aspek Transportasi, Airin-Ade Bahas Program Konektivitas Banten Terpadu
KOMPAS.com – Calon Gubernur Banten nomor urut 1 Airin Rachmi Diany menyampaikan program Konektivitas Banten Terpadu yang meliputi revitalisasi jalur kereta api dari Jakarta hingga Kabupaten Lebak dan Pandeglang, serta optimalisasi akses masuk mass rapid transit (MRT).
Program tersebut disampaikannya saat bersilaturahmi dengan masyarakat di Kota Tangerang Selatan, Minggu (3/11/2024).
“Program ini akan memperkecil kesenjangan wilayah perkotaan dan perdesaan, akselerasi pertumbuhan ekonomi yang merata. Perlu konektivitas multimoda antar daerah,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (4/11/2024).
Airin akan meminta pemerintah pusat dan Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta untuk mendorong mengintegrasi MRT koridor Selatan-Utara dari Lebak Bulus Jakarta hingga Rawa Buntu Tangerang Selatan, serta daerah lain di Tangerang Raya.
“Saya dan Kementerian Perhubungan periode 2019-2024, Budi Karya Sumadi pernah bersama membahas bagaimana menciptakan Jabodetabek Integrated System,” lanjutnya.
Selain itu, Airin juga menilai bahwa percepatan reaktivasi koridor jalan pesisir barat Saketi-Malingping dan Banten Tengah jalur Jasinga-Maja-Rangkasbitung perlu direalisasikan.
“Peraturan daerah (perda) perlu ada untuk meningkatkan aktivasi Kawasan Banten Timur melalui alternatif koridor baru yang menghubungkan Cipanas-Bayah,” sebutnya.
Reaktivasi kereta api, kata dia, akan dilaksanakan hingga Banten bagian selatan, terutama Kabupaten Lebak hingga ke Labuan, Pandeglang.
“Jika reaktivasi, bersama kita bangun kereta rel listrik atau KRL agar nyambung dari Rangkasbitung, Tangerang Raya, hingga ke Tanah Abang Jakarta,” ujarnya.
Melalui program tersebut, Airin menargetkan terwujudnya penurunan secara signifikan waktu tempuh dan waktu transit antarwilayah di Provinsi Banten.
"Perlu reaktivasi jalur rel kereta untuk memperluas dampak terhadap sektor pariwisata dan konektivitas infrastruktur regional. Kami akan mendorong, mendukung, menyambut gembira, dan siap memfasilitasi," katanya.
Terakhir, Airin menekankan kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten atau kota dalam menciptakan transportasi yang lebih baik, mengingat anggaran realisasi yang besar.
“Jika ada program yang sudah disepakati bersama, pastikan time table, pastikan pembiayaan, pastikan siapa berbuat apa, dan kapan kita akan selesaikan. Itu akan menjadi pedoman bersama,” ujarnya.