DPRD Malang Minta Pemkab Siapkan Anggaran Hadapi PMK

DPRD Malang Minta Pemkab Siapkan Anggaran Hadapi PMK

MALANG, KOMPAS.com – Seiring naiknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Malang, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang, Zia Ulhaq, merekomendasikan Pemerintah Kabupaten Malang menggunakan alokasi belanja tak terduga (BTT).

Menurut Zia, sudah selayaknya Pemerintah Kabupaten Malang mengalokasikan BTT buat intervensi terkait kembali merebaknya PMK di Kabupaten Malang.

“Sesuai Permendagri 77 tahun 2020, Pemerintah Daerah bisa menggunakan data BTT APBD 2025 karena kategori mendesak, dan bisa direncanakan serta masuk dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di penjabaran APBD," kata Zia melalui sambungan telepon, Selasa (7/1/2025).

Diberitakan sebelumnya, 152 hewan ruminansia di Kabupaten Malang terpapar PMK, dan 29 ekor di antaranya dilaporkan mati.

Dengan sebaran kasus sebanyak itu, kata Zia, Pemkab Malang juga sudah sesuai apabila menaikkan status darurat PMK.

"Kalau status dinaikkan darurat, maka bisa menggunakan BTT dengan skema pengajuan, besok sudah bisa digunakan, karena status sudah mendesak," ujar Zia.

Ketua Fraksi Partai Gerindra itu berpesan agar Pemkab Malang tak perlu khawatir dalam menggunakan BTT untuk penanganan PMK. Sebab, penggunaannya bisa melibatkan aparat penegak hukum (APH) terkait pengawasan.

"Jika Pemkab Malang menggunakan BTT, bisa melibatkan APH, baik Kejaksaan maupun Kepolisian, agar tidak ada masalah dalam penggunaan BTT," ucap Zia.

“Selain skema BTT, penggunaan CSR juga bisa menjadi pertimbangan. Sebab, jika menunggu pemerintah pusat, masih perlu menunggu status kedaruratan,” sambung Zia.

Terakhir, Zia berharap Pemkab Malang melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) aktif turun ke masyarakat, terutama untuk mengimbau peternak agar menerapkan protokol kesehatan (prokes) kepada ternaknya.

"Penggunaan empon-empon bisa digunakan lagi agar sapi sehat. Petugas bisa menskrining keluar masuk sapi potong dari Pasuruan, Blitar, Lumajang, Kediri agar tidak membawa virus," papar Zia.

Sumber