Dua Komisaris Hengkang, Kimia Farma (KAEF) Siapkan RUPS

Dua Komisaris Hengkang, Kimia Farma (KAEF) Siapkan RUPS

Bisnis.com, JAKARTA – Darwin Wibowo dan Dwi Ary Purnomo hengkang dari kursi komisaris emiten pelat merah farmasi, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF). Kondisi ini membuat perseroan bakal menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) dalam waktu dekat. 

Direktur Utama Kimia Farma Djagad Prakasa Dwialam, dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), menjelaskan bahwa Darwin Wibowo telah menyampaikan surat pengunduran diri dari posisinya sebagai komisaris perseroan. 

Darwin diangkat sebagai Komisaris Kimia Farma melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung di Jakarta pada 13 Oktober 2023. 

Selain itu, Djagad menyampaikan bahwa Dwi Ary Purnomo yang menjabat Komisaris KAEF sejak 2021, telah memperoleh penugasan baru sebagaimana tertuang dalam surat keputusan pemegang saham secara sirkuler PT Pertamina EP. 

Hengkangnya dua komisaris tersebut membuat komposisi susunan dewan komisaris Kimia Farma berkurang dari sebelumnya 7 kursi menjadi 5 kursi. 

“Saat ini, dewan komisaris perseroan terdiri atas lima orang dengan masih memenuhi ketentuan POJK No.33/POJK.04/2014,” ujar Djagad dalam surat kepada BEI yang dirilis di keterbukaan informasi pada Selasa (29/10/2024). 

Seiring hal itu, dia menuturkan bahwa perseroan bakal menyelenggarakan RUPS untuk mengukuhkan pemberhentian dua anggota dewan komisaris tersebut. 

Kimia Farma kini sedang menghadapi tekanan dari sisi keuangan. Sampai dengan semester I/2024, emiten farmasi ini membukukan rugi bersih Rp226,78 miliar atau membengkak dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp21,75 miliar. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAEF Lina Sari mengatakan bahwa perseroan berencana melakukan reorientasi bisnis dan restrukturisasi keuangan guna menjaga kinerja perseroan tumbuh positif serta berkelanjutan. 

“Rencana transformasi perseroan untuk penguatan operasional dan peningkatan profitabilitas dilakukan bersama-sama dengan Project Management Office [PMO] restrukturisasi keuangan dan reorientasi bisnis yang dibentuk oleh Kementerian BUMN," ujarnya dalam paparan publik di Jakarta pada Juni 2024. 

Dia menuturkan langkah tersebut akan menjadi landasan strategi portofolio bisnis perseroan di berbagai segmen, mulai dari manufaktur hingga menyasar segmen retail.

Di lantai bursa, saham KAEF bertengger di level Rp700 per saham hingga akhir perdagangan Selasa (29/10/2024). Banderol ini mencerminkan penurunan sebesar 51,56% year to date (YtD), tetapi menguat 14,75% selama kurun 3 bulan terakhir. 

Sumber