Dua Pelajar SMK di Mamasa Tewas Tenggelam Usai Ikut Kegiatan PMR
MAMASA, KOMPAS.com - Dua pelajar SMK Negeri 1 Sumarorong dinyatakan tewas usai tenggelam saat berenang di kawasan air terjun Sungai Sarambu Laloen, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Kedua pelajar tersebut berinisial JLN (16) dan AM (16). Mereka dinyatakan meninggal dunia usai mengikuti kegiatan penutupan diklat organisasi Palang Merah Remaja (PMR) yang digelar pihak sekolah.
Kapolsek Sumoke arorong Iptu Reynhard mengatakan, insiden ini bermula ketika kegiatan diklat sudah ditutup, pada Sabtu (7/12/2024).
Pihak sekolah saat itu menyuruh siswa untuk membongkar tenda dan pulang ke rumah.
Namun, saat melewati lokasi air terjun, ada sekitar sepuluh siswa yang menyempatkan diri untuk mandi di sungai.
Sepuluh siswa yang berenang tersebut di antaranya adalah JLN dan AM.
"Guru menyampaikan agar bergegas pulang, akan tetapi para pelajar tersebut tidak mengindahkan teguran dan tak berselang lama sekitar tiga orang pelajar tenggelam," kata Reynhard, Senin (9/12/2024).
Reynhard mengatakan pelatih yang mendampingi siswa sempat menyelamatkan dua dari tiga siswa yang tenggelam tersebut. Namun, pelatih tak sempat menyelamatkan JLN.
Tidak lama berselang, JLN baru ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah polisi menerima laporan dan membantu mencari korban.
"Berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Keluarga menerima hasil tersebut dan menolak dilakukan otopsi, meyakini bahwa korban meninggal akibat tenggelam," ujar Fredy.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mamuju Iptu Drones Madika mengatakan, AM, korban lain yang tenggelam, baru ditemukan di sungai yang sama pada Minggu (8/12/2024).
Sebelum dinyatakan tewas, awalnya AM dikira sudah pulang usai mengikuti kegiatan diklat PMR.
Namun, keluarga AM melapor ke Polsek Sumarorong pada Minggu (8/12/2024) pagi dengan mengatakan bahwa AM sulit dihubungi sejak Sabtu.
Polisi, kata Drones, sempat mencari korban ke rumah kosnya. Namun, hasilnya nihil.
Hal ini membuat polisi bersama warga melakukan penyisiran di lokasi siswa tenggelam sebelumnya.
"Pencarian intensif akhirnya berhasil menemukan korban sekitar pukul 12.30 Wita di aliran sungai dalam keadaan meninggal dunia," ujar Drones.
Drones mengatakan, keluarga sempat mengeluh dan mengungkapkan kekecewaan kepada pihak sekolah karena dinilai tidak bersungguh-sungguh mencari siswa yang hilang saat korban pertama tenggelam.
Namun, Drones mengungkapkan bahwa Polsek Sumarorong telah melakukan mediasi antara pihak sekolah dan keluarga korban.
Mereka sepakat untuk damai dan menyelesaikan kasus ini sesuai hukum adat istiadat di Mamasa.
"Pihak sekolah menyampaikan permohonan maaf dan berjanji memberikan seekor kerbau kepada keluarga korban sebagai wujud tanggung jawab, sesuai adat istiadat Mamasa. Keluarga korban menerima permintaan maaf tersebut dan menyetujui penyelesaian secara adat," ujar Drones.