Dubes Turkiye Sebut Sikap Erdogan Tinggalkan Ruangan saat Prabowo Pidato Hal Lumrah
JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Turkiye untuk Indonesia, Talip Küçükcan memberi penjelasan soal Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan yang meninggalkan ruangan saat Presiden Prabowo Subianto berpidato dalam sesi khusus di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir, pekan lalu.
Adapun sesi khusus itu membahas peristiwa genosida dan konflik di Gaza dan Lebanon.
Menurut Küçükcan, hal yang dilakukan Erdogan itu lumrah dalam pertemuan-pertemuan internasional.
"Ini adalah kasus yang merupakan praktik diplomasi yang normal dan umum. Faktanya, hubungan Türkiye-Indonesia semakin kuat dan para pemimpin kami terus berkomunikasi mengenai isu-isu yang menjadi kepentingan bersama," kata Küçükcan kepada Kompas.com, Selasa (24/12/2024).
Dalam keterangan sebelumnya, Küçükcan sempat membantah Erdogan walk out saat Prabowo berpidato di KTT D-8 di Mesir.
Ia pun mengacu pada penjelasan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait insiden ini, dan menyebut bahwa keterangan Kemenlu sudah benar.
“Presiden Erdogan keluar ruangan untuk menghadiri pertemuan bilateral, bukan walk out,” tuturnya.
Lebih lanjut Küçükcan mengungkapkan, para pemimpin mengadakan pertemuan bilateral selama forum multilateral.
Presiden Erdogan pun mengadakan beberapa pertemuan bilateral dengan para kepala negara.
"Dia menghadiri salah satu dari mereka selama pidatonya," jelasnya.
Sikap Presiden Erdogan yang meninggalkan ruangan saat Presiden Prabowo berpidato membahas masalah Gaza dan Palestina di sesi khusus dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir, menyorot perhatian publik.
Potongan video yang memperlihatkan Erdogan bangkit dari kursinya saat Kepala Negara berpidato itu viral di media sosial. Ia lantas dianggap Walkout.
Berdasarkan penjelasan Kemenlu, masing-masing delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan.
Juru Bicara Kemenlu Roy Soemirat mengungkapkan, melakukan banyak pertemuan paralel seperti bilateral dengan delegasi lain di ruangan lain pada saat pertemuan internasional adalah sesuatu yang lumrah.
"Jadi sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional termasuk di forum PBB," ucap Roy.