Duduk Perkara Oknum TNI Mabuk Tusuk Tamu Hajatan di Semarang, Bikin Pangdam Turun Tangan

Duduk Perkara Oknum TNI Mabuk Tusuk Tamu Hajatan di Semarang, Bikin Pangdam Turun Tangan

SEMARANG, KOMPAS.com - Insiden penusukan yang dilakukan oknum TNI mabuk kepada dua warga Semarang menggegerkan publik.

Bahkan, Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi turun tangan untuk merespon insiden penusukan tersebut.

Mulanya, korban bernama Khoirul Muslimin menghadiri hajatan sunatan di Griya Karang Branti, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.

Korban bersama tamu lainnya begadang usai acara di rumah pemilik hajat. Lalu saat hendak pulang sekitar pukul 02.30 WIB, korban dihadang oleh dua orang tak dikenal dan ditusuk.

"Saya keluar, di sana sudah ada penusukan, saya langsung telepon polisi," kata Ketua RW 3, Agung Trimanto (54), saat dikonfirmasi (13/1/2025).

Korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Lalu warga mengejar pelaku yang sempat mengaku sebagai aparat usai menusuk korban.

Penusukan terjadi di depan gapura Griya Karang Branti, di seberang pintu belakang Mal Queen City. Salah satu pelaku disebut mengenakan seragam security Mal Queen City.

"Yang satu pakai (seragam) safari security-nya, yang satu pakai jaket tahu-tahu nusuk. Ngakunya aparat, nggak tahu polisi atau tentara. Langsung dikejar anak-anak sini, nggak tertangkap, lari ke Queen City," beber dia.

Dalam pengejaran tersebut, soerang warga asal Kecamatan Genuk, Syarif Abdulloh juga ditusuk oleh pelaku.

Keesokan harinya pelaku disebut menyerahkan diri ke Polsek Semarang Utara. Kini Polsek telah mengamankan pelaku ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/5 untuk proses hukum.

"Pelaku penusukan sudah kami amankan, sudah kami limpahkan ke Denpom dan barang buktinya semua, untuk penanganan Denpom," ungkap Kanit Reskrim Polsek Semarang Utara, Iptu Kumaidi melalui WhatsApp.

Dipengaruhi Alkohol

Kumaidi mengatakan, insiden penusukan terjadi saat kedua korban dan pelaku dalam pengaruh alkohol.

Merespon perbuatan kriminal yang dilakukan anggota TNI, Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi lbuka suara.

Melalui keterangan tertulis yang disampaikan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV/Diponegoro Letkol Inf Andy, Pangdam menyampaikan permintaan maaf.

"Bapak Pangdam IV/Diponegoro mewakili Institusi Kodam IV/Diponegoro menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan rasa keprihatinan yang mendalam kepada pihak korban beserta keluarganya atas musibah yang dialami," kata Andy.

Andy mengungkapkan, pelaku merupakan anggotanya yang melakukan kejahatan saat mabuk. Kini pelaku berinisial Koptu IM menjalani pemeriksaan di Detasemen Polisi Militer (Denpom) Semarang.

"Diduga Koptu I.M. melakukan tindakan tersebut karena di bawah pengaruh minuman alkohol. Saat ini sudah ditahan di Detasemen Polisi Militer Semarang untuk menjalani pemeriksaan secara intensif guna proses hukumnya," ujar Andy melalui pesan tertulis.

Pangdam Deddy Suryadi juga mengungkapkan permintaan maaf atas insiden penusukan yang dilakukan anggotanya.

Dia telah memberi arahan untuk memastikan keluarga korban mendapat bantuan dan dapat menjalani pemulihan dengan baik.

"Bapak Pangdam telah memerintahkan untuk membantu pihak keluarga korban berkaitan dengan perawatan untuk pemulihan korban secara maksimal," tutur dia.

Untuk diketahui, korban Khoirul dirawat di Di RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Semarang. Sementara Syarif sudah diperbolehkan pulang ke rumah.

"Untuk pihak istri Koptu I.M. sudah mengunjungi (korban) untuk menyampaikan permohonan maaf dan sudah menyerahkan bantuan untuk perawatan saudara Khoirul," tandas dia.

Sumber