Dugaan Keterlibatan Pendamping PKH dan Oknum Pegawai Bank Mandiri Otak Atik Bantuan Penerima Manfaat PKH
Simalungun | ILC, Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) diberikan oleh pemerintah kepada keluarga miskin dan rentan secara finansial, bertujuan mengurangi kemiskinan, terutama aspek pendidikan dan kesehatan masyarakat Indonesia.
Namun bantuan ini masih saja di salah gunakan oknum yang tidak bertanggung jawab yang diduga mengotak atik bantuan dengan berbagai cara, menyebabkan beberapa warga masyarakat yang mengeluh kartu PKH dan buku tabungan dari bank mandiri tidak ada uangnya.Bacaan LainnyaPangdam XV/Pattimura dan Forkopimda Maluku Terima Brevet Scuba DiverAkhir Tahun 2024 Polres Nagan Raya Merilis Tindak pidana, Didominasi Kasus Penganiayaan dan PerjudianPemkab Nagan Raya Salurkan Bantuan Masa Panik kepada Warga Korban Banjir Bandang di Beutong Ateuh Banggalang
Hal ini di kemukakan warga Desa Nagori Manik Hataran Dusun III, mulai 2019 ia terima buka tabungan dan kartu PKH, namun belum pernah sekalipun ia ambil dari rekening, hingga berita ini sampai ke telinga awak media indolensa.com.
Tepatnya pada Jumat (24/12) team indolensa menghubungi pendamping PKH Heni Damanik, kecamatan Sidamanik kabupaten Simalungun, untuk mengklarifikasi kebenaran bantuan PKH warga penerima manfaat yang belum didapat, namun tidak ada jawaban dan balas pesan cat wa team liputan.
Team mencoba menghubungi Kabid bansos kabupaten Simalungun inisial (O), ia merespon untuk bertanya secara langsung dengan operator berinisial (A), dari sini team dapat kan data warga yang di maksud, ternyata penerima bantuan PKH setatus berhasil uang masuk ke rekening penerima manfaat terhitung juli sampai dengan Desember 2024. namun saat di cek rekening kosong.
Untuk memastikan pada tanggal (3012) team indolensa datang ke bank mandiri yang terletak di jln Sudirman, bertemu humas di arakan ke bank mandiri jln Sutomo.
” Bapak datang aja ke bank mandiri jln Sutomo samping Suzuya, di sana bank mandiri wilayah Sidamanik, Jln Sudirman kusus wilayah kecamatan Jorlang untuk penerimaan manfaat PKH,” ujarnya
Bergegas team liputan meninggalkan bank mandiri jln Sudirman menuju bank mandiri di jln Sutomo untuk menemui marsaulina Siagian sesuai yang di katakan humas, namun tidak dapat bertemu di karenakan sedang ada di luar, team di sambut perwakilan marsaulina Siagian.
” Untuk mengeprin rekening koran harus atas nama yang tertera di buku rekening PKH, tidak bisa di wakilkan orang lain itu peraturan nya pak, bisa di wakilkan syaratnya harus ada surat kuasa,” ujarnya
esok hari Selasa (31/12) team lagi-lagi datang ke bank mandiri dengan membawa warga penerima manfaat PKH menuju teller, saat di cek rekening bank suda ada saldo dengan jumlah satu juta dua ratu ribu lebih, namu terlihat di buku rekening, uang terkirim tanggal (31/12) pukul berapa tidak terlihat itu pun hanya tiga bulan, seharusnya sesuai data yang di kirim Dinas sosial enam bulan penerimaan.
Hingga berita ini di terbitkan team liputan belum juga bisa menghubungi pendamping PKH kecamatan Sidamanik membidangi Nagori Manik Hataran Heni Damanik, untuk mendapatkan kelarifikasi terkait peristiwa yang di alami warga penerima manfaat PKH.
Timbul sevekulas di tengah-tengah masyarakat yang menduga pendamping PKH dan Oknum Pegawai Bank Mandiri bermain mengotak atik bantuan masyarakat, melihat banyak nya kejanggalan peristiwa yang terjadi, team akan terus mengawal kejadian ini di seluruh kecamatan yang ada di kabupaten Simalungun.
Red ( Arif/Team liputan)