Duka Ignasius Demo, 6 Orang Keluarganya Meninggal akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Ignasius Demo Lajar (27) tak kuasa menahan kesedihannya saat menatap peti jenazah anggota keluarganya pada Senin (4/11/2024).
Ia tak pernah menyangka erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Minggu (3/11/2024) malam membuatnya kehilangan orang-orang terdekat.
“Enam anggota keluarga saya meninggal dunia,” ujar Ignasius saat ditemui di Dusun Goliriang, Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Senin.
Ignasius mengatakan peristiwa itu berlangsung begitu cepat. Awalnya, ia melihat cahaya merah seperti kilat.
Di saat bersamaan, anaknya yang masih kecil meminta dibuatkan segelas susu.
Tak lama berselang, tiba-tiba sebuah batu besar berwarna merah langsung menembus atap rumahnya.
“Pokoknya secara tiba-tiba. Kaget begitu ada batu dari arah gunung. Rumah runtuh semua,” ujarnya.
Ignasius pun berusaha menyelamatkan istri dan anaknya ke rumah tetangga.
Saat itu, adiknya sempat berteriak meminta tolong. Dia pun meminta bersabar lantaran harus mengantar istri dan anaknya.
Sekembalinya ke rumah, Ignasius memanggil anggota keluarganya, namun tidak ada jawaban.
“Tadi pagi saya datang lagi ke rumah dan melihat mereka sudah meninggal semua,” pungkasnya.
Kini, Ignasius dan keluarga hanya bisa pasrah. Dia berharap uluran kasih dari pemerintah dan orang-orang baik.
Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Fredy Moat Aeng, menyebut korban meninggal akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sebanyak 10 orang.
Sembilan korban adalah orang dewasa, dan satu korban adalah anak-anak.
“Sembilan korban warga Desa Klatanlo dan satu korban warga Desa Dulipali. Lima korban laki-laki, sisanya perempuan,” ujar dia.
Para korban telah dievakuasi menuju rumah duka untuk disemayamkan.