Duka Keluarga Korban Kecelakaan Cipularang, Wisata Berujung Musibah
JAKARTA, KOMPAS.com - AM (14), korban tewas kecelakaan di Tol Cipularang, sempat dilarang pergi ke Bandung oleh kakaknya, Sonia (22). Namun, AM tetap melanjutkan perjalanan dan kembali dalam kondisi tak bernyawa.
AM semula diajak bepergian ke Bandung oleh majikan sang ibu, KE (27), untuk menemani dia dan anaknya, NA (2). Alasan kepergian mereka ke Bandung untuk berwisata.
Sonia sebelumnya sempat melarang AM turut serta ke Bandung. Dia juga menolak tawaran dari KE untuk mengajak adik nomor tiga pergi ke Bandung sebab harus bersekolah pada Senin (11/11/2024).
"Saya juga enggak bisa ngizinin gitu, langsung saya bilang aja sama dianya, ‘coba aja ibu hubungin mama dulu, boleh enggak kalau ke Bandung gitu, soalnya kan jauh gitu kan’," kata Sonia meminta KE menghubungi ibunya, Selasa (12/11/2024).
Namun, sang ibu, Mariyam (39) memperbolehkan keberangkatan AM bersama KE dan NA ke Bandung, dengan catatan anak perempuannya harus sudah di Jakarta pada hari Minggu (10/11/2024).
Sonia tidak bisa berbuat apa-apa selain menghormati keputusan Mariyam. Sementara KE sepakat akan hal itu dan janji akan memulangkan AM ke Jakarta pada hari itu.
Karena sedang bepergian ke Bandung, AM harus izin ke sekolahnya untuk tidak mengikuti upacara hari pahlawan pada hari Minggu.
Bagi Sonia, yang terpenting adiknya kembali bersekolah pada hari Senin keesokan harinya.
Namun, Sonia dikabari oleh KE ihwal keberangkatan mereka ke Jakarta yang ditunda sebab NA harus ke rumah sakit.
"Dan di hari Minggunya itu, pas saya tanya, ‘Bu, udah sampai mana?’ ternyata dia ngabarin lagi, ‘Maaf soalnya saya enggak jadi pulang hari ini’ karena dia mendadak hari Seninnya itu, mau nganterin adiknya (NA) ke rumah sakit, karena ada hal apa gitu adiknya. Saya sempat kayak gimana ya, feeling gitu," kata Sonia.
Akan tetapi, Sonia tetap bersikeras untuk segera memulangkan AM ke Jakarta pada hari itu juga.
Dia bahkan sempat meminta KE untuk memesankan taksi online kepada AM agar bisa sampai di rumah pada hari Minggu.
Akan tetapi, karena keterbatasan ongkos, AM urung pulang hari Minggu dengan taksi online.
Dia baru berangkat ke Jakarta pada Senin, saat kejadian mengenaskan itu terjadi di Tol Cipularang.
Sonia menduga, sebab mesti mengantarkan NA ke rumah sakit, keberangkatan mereka ke Jakarta pasti akan dimulai pada sore hari.
Akan tetapi, betapa terkejutnya Sonia ketika mengetahui berita mengenai kecelakaan di Tol Cipularang, Jawa Barat.
Ketika dia sadar kecelakaan tersebut terjadi pada arah Bandung menuju Jakarta, dia segera menghubungi KE.
Akan tetapi, pesan singkat Sonia kepada KE hanya terkirim. HP KE tidak aktif saat itu.
"Ternyata ada data korban luka ringannya, anaknya si NA, yang beratnya ibunya (KE), dan yang korban meninggal itu salah satu, si AM," tambah Sonia.
Kepanikan semakin menjadi-jadi setelah pihak kepolisian menghubungi Sonia dan keluarga yang berada di Jakarta untuk memberikan kabar.
Suami KE juga menelepon Sonia dan mengucap belasungkawa.
Akhirnya, pada Selasa subuh, AM tiba di Jakarta. Dia memang mesti izin sekolah lagi, tapi bukan itu yang dikhawatirkan Sonia.
Kini, adiknya hanya pulang untuk dikuburkan di pemakaman dekat rumah mereka.
Sonia menyebut, tidak ada luka yang begitu berarti di tubuh adiknya.
"Bersih," katanya.
Akan tetapi, terdapat beberapa luka lebam pada punggung adiknya.
Sonia juga menyebut kepala bagian belakang NA sempat mengalami perdarahan.
"Saya curiganya nih, di bagian kepala, mungkin dia kebentur terlalu keras dan kebenturannya itu bener-bener kenceng, mungkin sampe pembuluh darah di kepalanya pecah, gitu," tambah Sonia.
Sonia menduga, AM sempat melindungi NA ketika truk menabrak mereka dari belakang. AM memeluk NA sehingga punggung AM menjadi sasarannya.
"Kayaknya (memeluk NA), soalnya dia punya bekas memar di punggungnya itu, kayak memar kaca gitu, dan si NA ini kok enggak kenapa-napa dia, mungkin bisa jadi dia ngelindungin si NA, gitu," kata Sonia.
NA mengalami luka ringan dan KE mengalami luka berat. Hanya AM yang tewas dalam kejadian tersebut.