Dukung Ketahanan Pangan, PGN Gelar Edukasi Urban Farming dan Bagikan Bibit untuk Warga Gunungpati Semarang

Dukung Ketahanan Pangan, PGN Gelar Edukasi Urban Farming dan Bagikan Bibit untuk Warga Gunungpati Semarang

SEMARANG, KOMPAS.com - Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, merupakan salah satu wilayah yang ditetapkan sebagai kawasan lindung berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang tahun 2010-2030.

Dalam mendukung wilayah Gunungpati sebagai lahan konservasi, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk menggelar talkshow edukasi tentang urban farming dan pemberian 500 bibit tanaman untuk warga Kampung Nglarang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

Kegiatan ini disambut hangat oleh warga setempat, hingga jajaran pemerintah di Kota Semarang.

Division Head Corporate Social Responsibility (CSR) PT PGN Tbk, Krisdyan Widagdo Adhi, mengatakan, kegiatan urban farming dan pembagian bibit tanaman di Kampung Nglarang, Gunungpati, Kota Semarang, ini merupakan salah satu komitmen PGN dalam menjaga pelestarian lingkungan.

"Terima kasih untuk warga karena sudah berkolaborasi dengan PGN secara merata. Untuk itu, kami dapat melakukan urban farming ini. Kita, dengan masyarakat, bersama-sama menghijaukan lingkungan, tempat di mana mereka tinggal," ucap Widagdo, kepada Kompas.com, Jumat (20/12/2024).

Widagdo berharap, urban farming yang diselenggarakan PGN kali ini dapat mendukung masyarakat Gunungpati dalam meningkatkan ketahanan pangan.

Selain itu, pemberian 500 bibit tanaman itu juga diharapkan bisa mendorong warga di bidang sosial, kesehatan, maupun ekonomi.

"Bibit yang kami bagikan adalah tanaman-tanaman buah, jadi kami harapkan tanaman buah ini bisa meningkatkan ketahanan pangan dan juga bisa mereka jual sebagai tambahan ekonomi," tutur dia.

Disambut hangat oleh warga dan pemerintah Kota Semarang, salah satu warga Kampung Nglarang, Nur Shodiq, mengaku sangat antusias dengan adanya talkshow edukasi tentang urban farming.

Menurut dia, materi yang disampaikan oleh Chief Editor National Geographic Indonesia, Didi Kaspi Kasim, sangat membantu warga Kampung Nglarang untuk lebih teredukasi tentang penanaman bibit maupun perawatan tanaman.

"Senang sekali, kadang-kadang kan orang kampung jarang atau bahkan tidak diperhatikan. Ada edukasi ini juga sangat membantu warga, yang sebelumnya belum tahu jadi tahu perawatannya. Gimana cara merawat tanaman yang baik," ucap Shodiq.

Selain Shodiq, ada pula Judi yang sangat berterima kasih kepada PT PGN Tbk atas pemberian bibit tanaman buah.

Judi menyebut, bibit-bibit tanaman yang dibagikan itu akan sangat membantu masyarakat dalam menopang kehidupan sehari-hari, terlebih untuk meningkatkan perekonomian.

"Kami sangat bangga dan bahagia atas kepedulian dari PGN, karena dari segi manfaat, urban farming sangat berpengaruh sekali. Apalagi di wilayah perumahan, hasilnya bisa menopang kehidupan sehari-hari. Seperti sayur dan buah, itu kami tidak usah beli, tapi bisa memetik di rumah sendiri. Hijaunya alam, itu sangat bermanfaat," ucap Judi.

Dengan demikian, Judi berharap, ke depannya perusahaan-perusahaan lain bisa meniru kegiatan seperti yang diselenggarakan oleh PT PGN Tbk agar warga sekitar bisa ikut terdampak.

"Istilahnya, kepedulian dari perusahaan-perusahaan yang lain, khususnya PGN, semakin ditingkatkan untuk menggunakan dana CSR-nya. Sehingga petani, ataupun warga negara Indonesia, akan menikmati suburnya Indonesia, makmurnya Indonesia, seperti halnya merdeka secara utuh," ujar Judi.

Di samping itu, Plt Camat Gunungpati, Al Frida Very, sangat mengapresiasi adanya talkshow dan pembagian bibit tanaman oleh PT PGN Tbk untuk warga Nglarang, Kecamatan Gunungpati ini.

Dirinya menyebut, pembagian bibit tanaman tersebut sangat selaras dengan upaya pemerintah dalam mendukung Peraturan Daerah RTRW Kota Semarang tahun 2010-2030.

"Jadi, kami mengucapkan terima kasih kepada Perusahaan Gas Negara atas pemberian 500 bibit tanaman ini, karena itu juga mendukung sesuai Perda RTRW dalam pelaksanaan tugas kecamatan di wilayah ini, yaitu Kecamatan Gunungpati sebagai lahan konservasi," ujar Very.

Menurut Very, lahan konservasi di Semarang sudah mulai berkurang lantaran masifnya pembangunan di berbagai daerah.

Sehingga, adanya penanaman bibit hari ini diharapkan dapat membantu pelestarian alam di wilayah Gunungpati.

"Semoga bibit yang ditanam ini bisa hidup sampai nanti dan bisa memberi berbagai macam manfaat, termasuk mendukung perda RTRW sebagai lahan konservasi dan pendidikan, kemudian bisa untuk menyerap air. Jadi, air hujan yang turun tidak langsung ke kali, tapi bisa terserap di tanah di kawasan Gunungpati," ucap dia.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Puji Harini.

Puji menyebut, PGN sangat membantu dalam mengatasi permasalahan lingkungan di wilayah Gunungpati, terlebih dalam meningkatkan daerah resapan air, mengingat pembangunan di Kota Semarang yang semakin meningkat.

Sehingga, kegiatan penghijauan semacam ini dinilai bisa mengembalikan fungsi alam yang sesungguhnya.

"Kalau kita tidak mengembalikan air di dalam bumi, lantas bagaimana? Jadi, daerah hulu, hilir, maupun tengah harus ditangani bersama-sama. Ini harus ada kolaborasi yang baik," ucap Puji.

Sumber