Dukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah, Polres Palopo Ubah Lahan di Rumah Jabatan Jadi Kebun Sayur
PALOPO, KOMPAS.com – Polres Palopo, Sulawesi Selatan, mengubah lahan kosong di area rumah jabatan Polres Palopo dan Polsek Wara Selatan menjadi lahan produktif yang dikenal dengan sebutan pekarangan pangan lestari (P2L).
Lahan seluas hampir satu hektar ini kini ditanami berbagai jenis sayuran, buah-buahan, dan palawija, seperti terong, sawi, tomat, cabai, serai, singkong, pisang, jagung manis, jagung pakan ternak, dan stroberi.
Kapolres Palopo AKBP Safi’i Nafsikin mengatakan, inisiatif pengembangan lahan P2L berawal dari keberadaan lahan kosong yang tidak dimanfaatkan.
"Di area Polsek Wara Selatan ada lahan kosong sehingga kami berinisiatif untuk mengembangkan menjadi pekarangan pangan lestari," kata Safi’i saat dikonfirmasi pada Jumat (1/11/2024).
Safi’i menambahkan bahwa pengembangan lahan ini sejalan dengan program ketahanan pangan untuk mengatasi kemiskinan.
"Melalui program ketahanan pangan ini, kami instruksikan ke jajaran polsek untuk mengembangkan lahan yang tidak produktif menjadi produktif, dan hasilnya telah dilakukan panen berkali-kali," ucap dia.
Ia mengatakan, berbagai jenis tanaman yang ada di lahan P2L telah dipanen, dan dalam pengembangannya, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Penyuluh Pertanian Kecamatan Wara Selatan, untuk memberikan bimbingan dalam usaha pertanian.
"Dengan melibatkan mereka, alhamdulillah bisa panen dengan hasil yang cukup banyak. Tanaman dikembangkan dengan menggunakan pupuk organik yang hasilnya luar biasa," ujar Safi’i.
Ketua Bhayangkari Polres Palopo Nadia Safi’i menambahkan bahwa personel Polres Palopo, khususnya dari Polsek Wara Selatan dan para Bhayangkari, secara aktif melakukan olah tanam, pemeliharaan, pemupukan, dan pemanenan secara bergilir untuk mendukung ketahanan pangan.
"Dari sini muncul ide memanfaatkan lahan kosong yang disulap menjadi lahan produktif yang bermanfaat dan telah dipanen beberapa kali, seperti terong dan sawi yang sudah enam kali dipanen, begitu pun tanaman lainnya," tutur Nadia.
Nadia mengatakan, hasil panen saat ini masih dibagikan di kalangan anggota internal di asrama, namun ke depan akan diupayakan untuk memperluas distribusi agar dapat memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial.
"Kalau misalnya nanti Pak Kapolres Palopo memberikan kesempatan untuk lahan yang lebih luas lagi, bisa dikembangkan agar memberi nilai ekonomis atau sosial yang dapat dibagi-bagikan," jelasnya.
Selain itu, Nadia menambahkan bahwa di dalam kebun P2L juga terdapat tanaman pakan ternak seperti jagung, yang dimanfaatkan oleh anggota yang hobi memelihara unggas.
"Kebetulan ada anggota yang hobi pelihara ayam, jadi itu juga menguntungkan. Mereka tidak perlu membeli pakan lagi, tinggal mengambil dari kebun," imbuhnya.