Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter

Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter

Anda sedang membaca rangkuman berita-berita terkini dalam Dunia Hari Ini edisi Selasa, 29 Oktober 2024.

Berita utama kami hadirkan dari Sudan.

Pekan lalu, kekerasan terburuk dalam sejarah Sudan terjadi di kawasan Al-Sireha di utara Gezira, setelah sedikitnya 124 orang tewas dan 200 orang terluka, menurut Persatuan Dokter Sudan.

PBB mengatakan badan-badan kemanusiaan masih berupaya untuk memastikan jumlah yang tewas terbunuh.

Koordinator kemanusiaan PBB di Sudan Clementine Nkweta-Salami mengatakan "sangat terkejut" akan terulang kembalinya pelanggaran hak asasi manusia tahun lalu.

"Pemerkosaan, serangan yang ditargetkan, kekerasan seksual, dan pembunuhan massal, terulang," ujarnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, mengatakan negaranya akan menanggapi serangan mematikan Iran selama akhir pekan.

"Kami menggunakan semua cara yang ada untuk menanggapi dengan tegas dan efektif agresi rezim Zionis," ujarnya dalam konferensi pers.

Israel menyerang lokasi militer di Iran akhir pekan lalu yang menewaskan empat tentara dan seorang warga sipil.

Serangan ini menjadi serangan balasan Iran ke Israel 1 Oktober lalu, yang juga tindakan pembalasan atas terbunuhnya pemimpin militan yang didukung Iran dan seorang komandan Garda Revolusi.

Mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte mengakui membentuk "pasukan pembunuh" saat masih menjadi wali kota, sebelum menjadi presiden, untuk mengeksekusi penjahat lain di hadapan sidang kemarin.

Namun, ia membantah memberi wewenang kepada polisi untuk menembak mati ribuan tersangka.

Tuduhan ini menjadikannya subjek penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Duterte yang berusia 79 tahun menghadiri sidang yang disiarkan di televisi dalam penampilan publik pertamanya sejak masa jabatannya berakhir pada tahun 2022.

Sidang atas tuduhan kekerasan seksual aktor Prancis Gerard Depardieu dijalankan tanpa kehadirannya, karena ia mengaku sakit.

Sebelumnya, pengacara aktor tersebut mengatakan Gerard "sangat dipengaruhi" kondisi kesehatannya yang buruk.

Pengacara juga mengatakan Gerard sudah meminta persidangan ditunda hingga ia bisa hadir secara langsung.

Ia adalah tokoh paling terkenal yang menghadapi tuduhan #MeToo versi sinema Prancis, yang dipicu pada tahun 2017 oleh tuduhan terhadap produser AS Harvey Weinstein.

Sumber