Efek Trump, Indeks Dolar AS Diproyeksi Lanjutkan Tren Penguatan

Efek Trump, Indeks Dolar AS Diproyeksi Lanjutkan Tren Penguatan

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) bakal kembali menguat sepanjang tahun ini. 

Greenback mampu menembus level tertinggi lebih dari 2 tahun di angka 109,54.

Ibrahim mengatakan, penguatan indeks dolar AS itu didorong oleh arah kebijakan proteksionisme presiden AS terpilih Donald Trump. Malahan, Ibrahim memproyeksikan indeks dolar AS bakal menguat ke level 114 pada tahun ini. 

“Dan indeks dolar AS 114 itu pernah terjadi juga di tahun-tahun sebelumnya, bahkan di 114,8, artinya apa? Bahwa kebijakan-kebijakan Trump ini yang kemungkinan akan membuat indeks dolar AS terus mengalami penguatan,” kata Ibrahim kepada wartawan, Minggu (5/1/2025). 

Di sisi lain, kata Ibrahim, harga emas bakal cenderung terkoreksi seiring dengan penguatan indeks dolar AS bersamaan dengan arah kebijakan perekonomian dan perdagangan Donald Trump mendatang. 

Apalagi, kata dia, arah penurunan suku bunga dari The Fed tidak sesuai dengan ekpektasi pasar tahun ini. Awalnya, The Fed diperkirakan bakal menurunkan suku bunga sebanyak 4 kali yang belakangan diproyeksikan hanya 2 kali.

Selain itu, Trump turut berencana untuk menerapkan sanksi berupa denda kepada sejumlah negara yang bergabung ke dalam aliansi BRICS.  

“Ini yang sebenarnya membuat indeks dolar kemungkinan akan kembali ke 109.50 level tertinggi di Januari, walaupun ekpektasi saya tahun 2025 kemungkinan akan menuju level tertingginya di 114,” kata dia.  

Menjelang pelantikan presiden terpilih AS Donald Trump pada 20 Januari, pasar menyikapi kembalinya Trump ke kursi kepresidenan dengan hati-hati karena ketidakpastian mengenai rencana tarif impor yang tinggi, pemotongan pajak, dan pembatasan imigrasi. 

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (3/1/2025) dengan menyentuh level Rp16.197 per dolar AS. Rupiah ditutup menguat di saat dolar AS bergerak melemah sore ini. 

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat 1 poin atau 0,01% sehingga parkir di posisi Rp16.197 per dolar AS. Indeks dolar AS terpantau melemah 0,27% atau 0,29 poin ke level 109,10. Di sisi lain, mata uang lain di kawasan Asia terpantau ditutup bervariasi di hadapan dolar AS. 

Mata uang yen Jepang ditutup menguat 0,13%, won Korea Selatan menguat 0,24%, dolar Hong Kong melemah 0,01%, dolar Taiwan melemah 0,21%, dan dolar Singapura melemah 0,02% sore ini. 

Lalu, yuan China melemah 0,14%, peso Filipina turun 0,51% sore ini, ringgit Malaysia melemah 0,45%, dan baht Thailand melemah 0,14% terhadap dolar AS.

Sumber