Emiten Aguan-Salim, PIK 2 (PANI) Raih Lonjakan Laba 91% per Kuartal III/2024

Emiten Aguan-Salim, PIK 2 (PANI) Raih Lonjakan Laba 91% per Kuartal III/2024

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti kongsi Grup Agung Sedayu dan Salim Group, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) mencetak laba bersih sebesar Rp486,60 miliar sampai dengan kuartal III/2024.  

Melansir laporan keuangan akhir September yang dirilis Rabu (30/10/2024), PANI mengantongi pendapatan bersih Rp2,09 triliun selama 9 bulan pertama tahun ini atau meningkat 20,89% secara tahunan.

Kontributor pendapatan PANI berasal dari segmen tanah kavling, komersial, dan rumah tinggal yang membukukan Rp2,04 triliun. Jumlah itu meningkat dari posisi Rp1,71 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Di tengah kenaikan pendapatan, beban pokok yang dipikul emiten yang digawangi oleh Sugianto Kuruma alias Aguan itu juga naik 4,97% year on year (YoY) menjadi Rp897,86 miliar. Hasil ini membuat PANI mencetak laba kotor sebesar Rp1,19 triliun atau melonjak 36,41% YoY. 

Setelah diakumulasikan dengan berbagai pendapatan dan beban lainnya, PANI mengantongi laba yang diatribusikan kepada entitas induk atau laba bersih senilai Rp486,60 miliar, tumbuh 91,16% YoY dari posisi sebelumnya Rp254,55 miliar.

Pertumbuhan laba bersih emiten properti Aguan juga diikuti oleh kenaikan laba per saham secara tahunan, atau dari level Rp18,82 menjadi Rp30,3 hingga kuartal III/2024.

Dari sisi neraca keuangan, PANI membukukan total aset Rp44,14 triliun hingga akhir September 2024 atau naik 30,95% year to date (YtD). Liabilitas juga tumbuh 22,05% YtD menjadi Rp17,84 triliun, sedangkan ekuitas meningkat 37,77% YtD ke Rp26,29 triliun.

Arus kas dan setara kas PANI pada akhir periode September 2024 mencapai Rp3,71 triliun, melonjak 222,10% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp1,15 triliun.

Secara kinerja operasional, PANI meraih marketing sales senilai Rp4,7 triliun sepanjang Januari-September 2024, melesat 168% secara tahunan. Hal ini membuat perseroan meningkatkan target prapenjualan dari Rp5,5 triliun menjadi Rp6 triliun pada 2024.

Di lantai bursa, saham emiten properti ini bertengger di level Rp14.975 per saham hingga perdagangan sesi pertama, Rabu (30/10). Mahar tersebut mencerminkan kenaikan sebesar 205,61% YtD, serta menguat 182,55% dalam 3 bulan terakhir. 

Sumber