Emiten Crazy Rich Hermanto Tanoko, Avia Avian (AVIA) Raih Laba Rp1,16 Triliun Kuartal III/2024

Emiten Crazy Rich Hermanto Tanoko, Avia Avian (AVIA) Raih Laba Rp1,16 Triliun Kuartal III/2024

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik konglomerat Hermanto Tanoko, PT Avia Avian Tbk. (AVIA) mencetak kinerja yang moncer sepanjang Januari-September 2024. Pendapatan dan laba bersih produsen cat merek Avian itu kompak mengalami pertumbuhan.

Merujuk laporan keuangan per 30 September 2024, pendapatan neto AVIA mencapai Rp5,4 triliun per kuartal III/2024. Capaian itu meningkat 4,66% year-on-year (YoY) dari Rp5,16 triliun pada periode yang sama 2023.

Kocek emiten milik Hermanto Tanoko itu berasal dari pendapatan neto segmen solusi arsitektur Rp4,24 triliun dan barang dagangan Rp1,15 triliun.

Pada saat yang sama, AVIA mencatat beban pokok pendapatan sebesar Rp2,99 triliun atau naik tipis dari Rp2,88 triliun pada 9 bulan 2023. Pada saat yang sama, beban penjualan AVIA meningkat 16,45% YoY menjadi Rp979,99 miliar, serta beban umum dan administrasi naik 12,04% YoY menjadi Rp186 miliar.

Alhasil, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih AVIA hanya mampu naik tipis per kuartal III/2024. Laba bersih emiten Hermanto Tanoko itu tumbuh 1,76% secara tahunan dari Rp1,14 triliun menjadi Rp1,16 triliun.

Sejalan dengan itu, laba per saham AVIA meningkat dari Rp18,41 menjadi Rp18,96.

AVIA menggenggam total aset Rp11,25 triliun per 30 September 2024. Pada saat yang sama, total liabilitasnya Rp1,21 triliun dan ekuitasnya Rp10,04 triliun.

Berdasarkan catatan Bisnis, AVIA menargetkan peningkatan penjualan hingga 6%-10% menjadi Rp7,71 triliun pada 2024. Target tersebut seiring dengan target volume penjualan sebesar 4% hingga 8%.

AVIA menyiapkan setidaknya lima strategi guna dapat mencapai target pendapatan tersebut. Pertama, meluncurkan produk baru dalam berbagai segmen untuk memperluas pangsa pasar konsumen, sehingga menciptakan peluang pertumbuhan yang signifikan.

Kedua, mempercepat implementasi mesin pengecatan di gerai ritel untuk mendukung strategi inovasi produk. Ketiga, memperluas pusat distribusi untuk memperkuat penetrasi produk dan kehadiran pasar.

Keempat, melanjutkan peluncuran layanan pengiriman ekspres sekitar 2 jam untuk memberikan kualitas layanan yang tak tertandingi bagi pelanggan. Kelima, banyak peningkatan proses internal dan ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola).

Sumber