Emiten Jagoan Lo Kheng Hong, ABMM Pertahankan Peringkat Surat Utang
Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara salah satu portofolio Lo Kheng Hong PT ABM Investama Tbk. (ABMM) telah mempertahankan peringkat kredit B1 dengan outlook stabil untuk surat utang senior senilai US$160 juta dari lembaga pemeringkat asal Amerika Serikat (AS) Moody’s Ratings.
Direktur Utama ABM Investama Achmad Ananda Djajanegara menjelaskan pemeringkatan Moody’s tersebut menunjukkan metrik kredit yang kuat di ABMM. Meskipun, ABMM mendapatkan tantangan operasional pada paruh pertama 2024.
"Hal tersebut [pemeringkatan dari Moody’s] menunjukkan bahwa posisi kredit kami akan terus stabil ke depannya," ujar Andi, sapaan akrabnya dalam keterangan tertulis pada Senin (11/11/2024).
Selain itu, bertahannya peringkat kredit ABMM juga dinilai sebagai apresiasi atas pendanaan domestik di dalam negeri. Sebagai mana diketahui, baru-baru ini ABMM melakukan refinancing dan reprofiling fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar US$395 juta.
Pemberian fasilitas kredit dari BMRI dinilai sangat menguntungkan karena memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit serta menurunkan beban bunga. Dengan begitu, neraca keuangan ABMM kian kuat. Fasilitas kredit juga dinilai dapat memberikan fleksibilitas arus kas tambahan bagi ABMM.
Di sisi lain, seiring dengan pemeringkatan tersebut, menurutnya, ABMM terus berkomitmen dalam pengelolaan manajemen yang transparan dan prudent.
“Kami berharap hal ini [pemeringkatan] meneguhkan kepercayaan dan dukungan stakeholders, termasuk para investor, pada ABMM, yang pada akhirnya berdampak positif bagi perusahaan,” ujar Andi.
Sebagai informasi, Moody’s Ratings merupakan lembaga keuangan yang bergerak dalam pemeringkatan kredit, riset, dan analisis risiko. Dalam sistem pemeringkatannya, Moody’s memberikan nilai mulai dari Aaa hingga C, di mana Aaa merupakan nilai tertinggi dan C terendah.
Per kuartal III/2024, ABMM memiliki total liabilitas US$1,31 miliar yang terdiri atas liabilitas jangka pendek US$673,17 juta dan liabilitas jangka panjang US$643,02 juta. Di antara jumlah liabilitas jangka panjang itu terdapat outstanding utang obligasi senilai US$156,67 juta.
Di sisi lain, ABMM telah meraup laba bersih US$111,94 juta, turun 50,41% secara tahunan (year on year/YoY), dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya US$225,77 juta.
Penurunan laba tersebut terjadi seiring dengan penyusutan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan 21,17% YoY menjadi US$893,52 juta per kuartal III/2024, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$1,13 miliar.