Erupsi Gunung Lewotobi, Penerbangan yang Batal di Bandara Lombok Bertambah Jadi 39
LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Jumlah pembatalan penerbangan di Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga pukul 14.00 Wita bertambah menjadi 39 pada Rabu (13/11/2024). Pembatalan tersebut akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT.
Sementara itu, ada enam penerbangan dari dan menuju Bandara Lombok yang dijadwalkan ulang.
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Lombok, Arief Haryanto, mengatakan bahwa sebagian besar maskapai memilih membatalkan penerbangan karena alasan keselamatan.
"Alasan operasional karena itu tergantung arah angin juga, karena situasinya cepat berubah. Arah angin yang membawa abu vulkanik ini cepat berubah, jadi itu juga menjadi alasan pihak maskapai dan pilot untuk mempertimbangkan faktor keselamatan penerbangan," kata Arief di Bandara Lombok, Rabu.
Penerbangan yang batal yakni rute Surabaya, Jakarta, Bali, Sumbawa, dan Bima. Sementara itu, rute penerbangan internasional yang batal antara lain Singapura dan Kuala Lumpur
Pihak otoritas bandara akan terus memantau perkembangan terkini arah sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi yang berdampak pada sejumlah penerbangan.
"Kalau prediksi waktu, kita akan melihat perkembangan yang terjadi, jadi setiap waktu kita akan meng-update situasi dan pantauan BMKG tentang arah angin dan sebaran abu seperti apa? Itu akan diputuskan oleh pihak maskapai melihat dari perkembangan situasi yang ada," jelas Arief.
Arief menegaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan hingga Rabu siang, tidak ditemukan debu vulkanik di Bandara Lombok.
"Karena tergantung arah angin, ya. Dari tadi malam, arah angin menuju arah Bandara Lombok jadi mendekati. Tapi secara prinsip, kami hasilnya masih negatif, artinya masih tidak ditemukan abu vulkanik di bandara," kata Arief.
Arief menambahkan, sampai saat ini operasional Bandara Lombok masih tetap buka. Namun, keputusan untuk tetap terbang atau tidak merupakan keputusan masing-masing maskapai.
"Bandara tetap operasional, itu hanya keputusan dari pihak maskapai yang memutuskan untuk tetap terbang atau untuk menunda penerbangan atau membatalkan penerbangannya," kata Arief.
Terkait hal ini, pihaknya meminta kepada para penumpang untuk menghubungi call center masing-masing maskapai penerbangan untuk reschedule maupun refund tiket.