Erupsi Lewotobi, SMAN 1 Titehena Jadi Tempat Pengungsian, Sekolah Diliburkan
FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Kegiatan belajar mengajar di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT, terpaksa ditiadakan.
Hal ini disebabkan gedung sekolah digunakan sebagai tempat pengungsian bagi penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Kepala SMA Negeri 1 Titehena, Kunradus Dato Hayon mengungkapkan, hampir semua ruangan di sekolah telah dialokasikan untuk posko relawan, penyimpanan logistik, dan tempat pengungsian bagi warga yang terdampak.
“Kami tidak bisa melaksanakan pembelajaran karena semua ruangan dipakai,” ujar Kunradus saat ditemui di SMA Negeri 1 Titehena, Jumat (8/11/2024).
Kunradus mengaku telah melaporkan kondisi ini kepada Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Provinsi NTT.
Menurut dia, pihak provinsi tidak mempermasalahkan penggunaan gedung sekolah sebagai lokasi pengungsian. “Pak Kadis punya jawaban kemanusiaan di atas segalanya,” kata dia.
Sebagai upaya untuk tetap memberikan pendidikan kepada siswa, Kunradus berencana mencari alternatif lain setelah situasi membaik.
“Kami akan cari jalan setelah situasi mulai reda, apakah kami buat pembelajaran seperti saat Covid-19, atau tunggu di bulan Januari,” kata dia.
Dia juga mengajak para guru dan siswa untuk berempati dan membantu para pengungsi yang membutuhkan.