Evakuasi Besar-besaran Warga Terdampak Erupsi Gunung Ibu, 175 Personel Disiapkan

Evakuasi Besar-besaran Warga Terdampak Erupsi Gunung Ibu, 175 Personel Disiapkan

HALMAHERA BARAT, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Halmahera akan melakukan evakuasi besar-besaran terhadap lima desa yang terdampak erupsi Gunung Ibu, Sabtu (18/1/2025) ini.

Evakuasi ini melibatkan personel dari TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Jumlah personel yang diterjunkan untuk membantu warga dalam evakuasi ini terdiri dari 117 personel TNI, 85 personel Polri, dan 15 personel BPBD.

"Kendaraan kita sudah stay di sana. Saat proses evakuasi juga dibantu oleh Dinsos, Satpol PP, dan tenaga kesehatan. Total 175 personel."

Demikian kata Ketua Tim Posko Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ibu, Dandim 1501 Ternate, Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono, pagi ini.

Sebelumnya, enam desa direkomendasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman, menyusul peningkatan status Gunung Api Ibu dari level III Siaga menjadi level IV Awas.

Enam desa tersebut adalah Desa Sangaji Nyeku, Desa Soa Sangadji, Desa Tuguis, Desa Togoreba Sungi, Desa Borona, dan Desa Todoke.

Awalnya, terjadi penolakan dari lima desa untuk diungsikan, dengan warga beralasan bahwa desa mereka masih cukup aman untuk ditempati.

Hanya warga di Desa Sangaji Nyeku yang bersedia dievakuasi secara sukarela.

Namun, pada Jumat (17/1/2025) malam, Desa Borona dan Togoreba Sungi juga telah menyatakan kesediaan mereka untuk dievakuasi dan telah menempati lokasi pengungsian.

Masih tersisa tiga desa lainnya yang belum dievakuasi, yaitu Desa Soa Sangaji, Tuguis, dan Todoke.

"Kami targetkan dua hari untuk evakuasi. Tapi kalau belum selesai, tetap kita lanjutkan. Mobil kita stay terus di situ sampai selesai tanggapan darurat," tegas Adietya.

Adietya juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti arahan dan rekomendasi dari PVMBG agar segera mengosongkan desa.

"Buat masyarakat, sesuai rekomendasi dari PVMBG agar mengosongkan enam desa tersebut. Kami menyarankan agar bersedia dievakuasi."

"Kami siapkan angkutan, akomodasi untuk tempat tinggal pengungsian sudah disiapkan termasuk makan dan kebutuhan-kebutuhan lain," kata dia.

Sumber