Fakta-fakta Penemuan Mayat Pensiunan Brigjen TNI di Laut Marunda
JAKARTA, KOMPAS.com - Penemuan mayat Brigadir Jenderal (Brigjen) Hendrawan Ostevan (75) di Laut Marunda, Jakarta Utara, mengungkap sejumlah fakta.
Jasad pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini ditemukan di area Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikelola oleh PT Karya Citra Nusantara (KCN) pada Jumat, 10 Januari 2025.
KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU Lokasi ditemukannya mayat pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berpangkat Brigardir Jendral (Brigjen) bernama Hendrawan Ostevan (75) di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, Rabu (15/1/2025).
Setelah penemuan mayat Hendrawan, lokasi KCN Pelabuhan Marunda dijaga dengan ketat.
Pengamatan dari Kompas.com menunjukkan bahwa gerbang masuk KCN dijaga oleh dua orang sekuriti yang melakukan pemeriksaan ketat terhadap setiap kendaraan yang berusaha masuk.
Sekuriti di lokasi menyatakan, tidak sembarang orang bisa masuk untuk melihat lokasi ditemukannya mayat Hendrawan.
Semua yang ingin masuk harus mendapat perizinan dari pihak kepolisian, termasuk awak media.
"Belum bisa masuk karena sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan," ujar salah satu sekuriti pada Kompas.com di lokasi, Rabu (15/1/2025).
Selain sekuriti, penjagaan ketat juga dilakukan oleh anggota TNI dan kepolisian.
Garis polisi masih terpasang di lokasi, sementara area tersebut ditutupi oleh dua kontainer berwarna putih.
Penjagaan yang ketat ini membuat upaya Kompas.com untuk mengambil dokumentasi menjadi sulit, mengingat kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
Jasad Hendrawan ditemukan dalam keadaan mengapung di tengah laut.
"Penemuannya itu yang saya dengar dia di tengah laut," ucap Rohmat (60), salah satu anak buah kapal (ABK).
Sementara, menurut informasi yang didapat Kompas.com, jasad Hendrawan ditemukan dalam posisi telungkup.
Rohmat menduga, Hendrawan telah meninggal selama 2-3 hari sebelum penemuan tersebut.
"Kalau mayat terapung, berarti kan sudah 2-3 hari," tambah Rohmat.
KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU Lokasi di mana mayat pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berpangkat Brigardir Jendral (Brigjen) bernama Hendrawan Ostevan (75) dievakuasi polisi, Minggu (12/1/2025).
Meskipun ditemukan di dalam area KCN Marunda, mayat Hendrawan dievakuasi ke luar pelabuhan.
Proses evakuasi disaksikan oleh Rohmat dan para ABK lainnya. Polisi mengevakuasi jasad pensiunan TNI itu menggunakan perahu milik Polairud.
Polisi berhasil mengevakuasi mayat Hendrawan sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat dievakuasi, mayat Hendrawan sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah.
Namun, proses identifikasi menyebabkan polisi membuka kantong tersebut. Rohmat menyaksikan, jasad Hendrawan masih mengenakan pakaian lengkap.
"Saya enggak lihat semuanya, pas dibuka cuma lihat pakai jeans aja," ungkap Rohmat.
Seorang ABK lainnya, Selamet (18), menyatakan bahwa mayat tersebut ditemukan dalam kondisi utuh tetapi sudah mengalami pembengkakan akibat terendam di laut.
"Masih utuh dan lengkap, cuma sudah membengkak karena sudah mengambang di atas laut," ungkap Selamet.
Hingga lima hari setelah kematian Hendrawan, mobil sedan merek Toyota Vios miliknya yang diduga mengambang belum ditemukan.
"Belum (ditemukan)," ucap Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Resa Fiyardi, ketika dikonfirmasi.
Proses pencarian mobil tersebut masih berlangsung. Di lokasi, ABK lainnya juga mengaku tidak mengetahui tentang keberadaan mobil tersebut.
"Kalau soal mobil, saya kurang tahu," kata Rohmat.
Dia menambahkan, tidak ada tanda-tanda mobil tercebur ke laut sebelum penemuan mayat.
"Tidak ada, karena kan dia ditemukannya di tengah sana, bukan di sini cuma ditarik ke sini," pungkas Rohmat.