Fakta Kasus Pencurian Laptop di SMKN 12 Jakarta, Recorder CCTV di Ruang Guru Juga Dibawa Kabur

Fakta Kasus Pencurian Laptop di SMKN 12 Jakarta, Recorder CCTV di Ruang Guru Juga Dibawa Kabur

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah barang berharga milik guru di sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) 12, Kebon Bawang XV, Tanjung Priok, Jakarta Utara, hilang dibawa kabur maling, Rabu dini hari, (13/11/2024).

Maling itu membobol SMKN 12 sekitar pukul 03.00 WIB hingga rugi sampai Rp 50 juta.

"Total kerugian sekitar Rp 50 juta," ucap Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, Iptu Tomy Brian Hutomo, saat diwawancarai Kompas.com di kantornya, Kamis (14/11/2024).

Dari total kerugian Rp 50 juta itu, barang berharga yang hilang adalah laptop merek HP sebanyak tiga unit, laptop merek Acer satu unit, laptop merek Lenovo satu unit, dan laptop merek Axio satu unit.

Bukan hanya laptop, uang tunai sebesar Rp 9.240.000 juga ikut dibawa kabur maling tersebut.

Karena melancarkan aksinya saat dini hari, pihak sekolah baru menyadari adanya pencurian ketika pagi hari.

Hal itu, pertama kali diketahui oleh penjaga sekolah yang hendak membersihkan ruang guru.

"Sudah kedapatan lemari sudah kebuka beserta dengan laci-lacinya," tambah Brian.

Padahal, kata Brian, di dalam lemari itu hanya terdapat arsip-arsip sekolah saja.

Buku-buku di ruang guru juga berantakan akibat ulah maling tersebut.

Brian mengungkapkan, rekaman CCTV di sekitar sekolah memang sudah diserahkan kepada pihak kepolisian.

Namun, CCTV di ruang guru justru dirusak oleh para pelaku. Brian menduga, pelaku memang sudah mahir sehingga sengaja merusak CCTV tersebut.

Bukan hanya dirusak, dua recorder CCTV juga dibawa kabur oleh para pelaku.

"Kerugian juga ada dua recorder CCTV," ujar Brian.

Dalam rekaman CCTV yang ada, pelaku yang membobol SMKN 12 ini ada sekitar dua orang.

Namun, ciri-ciri pelaku sangat sulit untuk dikenali. Pasalnya, mereka menggunakan penutup wajah.

"Saya kelihatan (dari rekaman CCTV) tapi samar-samar. Saya enggak bisa menentukan dia pemuda atau apa karena pakai penyamar (penutup wajah)," ucap Kepala Sekolah SMKN 16, Tati Widyarsih saat diwawancarai di lokasi, Kamis (14/11/2024).

Dari rekaman CCTV, Tati mengatakan, hanya terlihat ada dua pelaku yang masuk ke ruang guru, lantai 1 di SMKN 12.

Namun, ia tak bisa memastikan berapa total pelaku yang membobol sekolah yang dipimpinnya itu.

"Karena kita enggak melihat utuh, dan CCTV-nya juga enggak utuh, jadi kita enggak bisa memastikan berapa orang," ungkap Tati.

Wajah yang tak terlihat di CCTV membuat polisi sedikit kesulitan mengidentifikasi para pelaku.

Namun, dari hasil penyelidikan awal dengan memeriksa beberapa saksi, polisi menduga para pelaku tidak masuk dari gerbang sekolah saat melancarkan aksinya.

"Dari penyelidikan awal kami, kami dapati dari keterangan saksi-saksi pelaku melewati pagar sekolahan pintu samping, bukan pintu utama," ujar Brian.

Pengamatan Kompas.com di lokasi, tembok samping sekolah ini memang tidak terlalu tinggi.Hanya sekitar 2 meter saja.

Ditambah lagi, di atasnya tidak dilengkapi dengan kawat atau pecahan beling agar maling sulit masuk.

Oleh sebab itu para maling dengan lenggang bisa masuk ke dalam SMKN 12 saat melancarkan aksinya.

Usai memanjat tembok, para maling langsung masuk ke ruang guru yang ada di lantai satu.

Di sana lah, barang-barang berharga seperti laptop dan uang tunai berada.

Sampai saat ini, pihak kepolisian masih terus melalukan penyelidikan agar kasus ini bisa terpecahkan.

"Kemudian untuk perkara ini masih kami dalami dan kami masih dalam tahap penyelidikan," terang Brian.

Polisi juga masih mengumpulkan barang bukti dan memeriksa saksi-saksi yang lain untuk mengidentifikasi para pelaku.

Sumber