Gagal Menyalip, Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk Sampah di Tangsel

Gagal Menyalip, Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk Sampah di Tangsel

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang pemuda berinisial AM (23) tewas terlindas truk milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Jalan Manunggal V, Parigi Baru, Pondok Aren, Tangsel, Selasa (5/11/2024).

"Laka lantas melibatkan dua kendaraan, yaitu sepeda motor jenis matic yang dikendarai AM dan kendaraan jenis truk yang dikemudikan W (46)," ujar Kanit Gakum Satlantas Polres Tangsel IPDA Marulloh saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (6/11/2024).

Marulloh menjelaskan, kecelakaan itu bermula saat truk sampah milik DLH Kota Tangerang yang dikendarai oleh W melaju dari arah Parigi Baru menuju Pondok Jagung.

Saat melewati tempat kejadian perkara (TKP), tiba-tiba motor yang digunakan korban muncul dari arah yang sama dengan truk sampah itu.

Kemudian, motor yang dikendarai AM berusaha untuk mendahului dari sisi kanan truk.

Namun, usahanya untuk mendahului truk itu gagal. Dia kehilangan kendali sehingga terjatuh dan akhirnya terlindas.

"Dari pernyataan driver (truk sampah), posisinya pemotor itu mau menyalip, tapi karena tidak cukup ruang untuk mendahului truk akhirnya terpeleset dan jatuh hingga terlindas," kata Marulloh.

Akibat persitiwa ini, AM mengalami luka di bagian kepala dan meninggal dunia di tempat. Jenazahnya langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang.

"AM meninggal dunia di TKP. Jenazah langsung dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk dilakukan visum," jelas dia.

Sedangkan sepeda motor korban mengalami kerusakan di bagian spakbor depan dan bodi sebelah kanan.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala DLH Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman membenarkan truk sampah yang terlibat kecelakan itu milik instansinya.

Namun, menurut dia peristiwa itu tidak sepenuhnya kesalahan sopir. 

"Pengendara motor itu awalnya kecelakaan adu banteng, banyak saksinya. Terus salah satunya adalah ada yang jatuh hingga tubuhnya masuk ke kolong truk DLH," kata Wahyu.

Meskipun begitu, sang sopir akan bertanggungjawab dengan apa yang terjadi terhadap korban. Nantinya Wahyu bersama dengan sopir berencana akan mendatangi rumah korban.

"Sopir kabur karena takut diamuk masa. Kalau korban meninggal, orang enggak lihat sebabnya tapi langsung main hakim, itu yang dia hindari bukan tidak mau bertanggung jawab," jelas dia.

"Kami dari DLH tetap secara lembaga silaturahmi kepada korban. Jadi, tetep kami ikut prihatin dan belasungkawa mengucapkan duka cita, tentunya memberikan kerohimahan," tambah dia.

Sumber