Gara-gara Ban Mobil Komando Bocor, Massa Demonstran Lempari Kantor KPU Maluku Utara
TERNATE, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa Aliansi Masyarakat Maluku Utara (AMMU) di kantor KPU Maluku Utara di Ternate pada Senin (6/1/2025) sore berlangsung ricuh.
Sempat terjadi aksi saling dorong antara pedemo dan aparat kepolisian saat massa aksi akan merangsek masuk ke arah gedung kantor KPU Maluku Utara.
Tuntutan massa demonstran adalah mendesak penyelenggara Pemilu untuk menindaklanjuti dugaan kecurangan dalam Pilkada Serentak pada 27 November 2024 lalu.
Puluhan massa aksi tiba di kantor KPU sekitar pukul 16.08 WIT, bersama massa adat berbaju merah berlogo kesultanan.
Tak hanya berorasi, massa aksi juga membakar ban bekas di dua titik tepat di depan mobil pengeras suara yang mereka bawa.
Dalam orasinya, mereka mendesak KPU dan Bawaslu Maluku Utara menindaklanjuti dugaan kecurangan Pilkada serentak 2024 di Maluku Utara.
"Pada tanggal 27 November lalu, di sepuluh kabupaten dan kota terjadi kecurangan yang melibatkan penyelenggara, ASN, dan Kakandepag serta Kemenag Maluku Utara," kata koordinator aksi, Haris, dalam orasinya.
Massa aksi kemudian memaksa memundurkan atau menarik mobil yang membawa pengeras suara ke arah gedung KPU Maluku Utara.
Upaya ini dicegah oleh aparat kepolisian yang mengawal aksi dengan cara mendorong balik mobil milik massa aksi, serta mengganjal ban mobil menggunakan batu.
Massa aksi semakin beringas ketika mengetahui ban mobil belakang sebelah kanan tiba-tiba bocor saat aksi saling dorong terjadi.
Mereka kemudian melempari kantor KPU Maluku Utara dengan batu, karena merasa ditertawakan oleh sejumlah orang yang berada di kantor KPU.
Aksi ini dengan cepat dicegah oleh aparat kepolisian dari Polres Ternate yang menghentikan aksi lempar batu ke arah kantor KPU.
Sempat terjadi aksi saling kejar dan nyaris baku hantam, tetapi kedua pihak dapat saling menahan diri.
Situasi kembali kondusif setelah aparat kepolisian mendesak mundur sejumlah massa aksi.
"Sempat terjadi aksi dorong dan pelemparan. Ini semua settingan dari mereka," kata Kabag Ops Polres Ternate, AKP Rizal Fauzi, saat ditemui usai mengawal aksi ini.
"Massa tidak terima saat mereka mau masuk ke sini (kantor KPU) kami tahan. Sebelum kami ganjal dengan batu mobil sound system tersebut, kami tidak tahu juga sampai ada kebocoran ban tersebut. Tidak tahu oleh siapa, tapi anggota kami tidak melakukan pembocoran tersebut," sambungnya.
Lanjut Rizal, pihaknya masih menunggu laporan kerugian dari KPU Maluku Utara terkait aksi anarkis yang dilakukan oleh massa aksi.
"Apabila ada kerugian dari pihak KPU atau pihak manapun, silakan lapor kepada kami. Pihak kepolisian siap menerima laporan tersebut," ujar Rizal.
Ia menambahkan, saat ini situasi sudah kembali kondusif dan massa aksi sudah kembali ke posko mereka.
"Alhamdulillah, sebelum kita melakukan pengamanan tadi, saya katakan pada anggota kami yang berseragam agar tidak terpancing emosi. Karena masyarakat berhak menyampaikan pendapat mereka di muka umum," jelasnya.
Setelah mengganti ban mobil yang bocor, massa aksi membubarkan diri dan berencana melakukan aksi lanjutan di depan kantor wali kota Ternate, serta melakukan pembakaran ban bekas.
Akan tetapi upaya aksi lanjutan itu cepat dicegah oleh aparat kepolisian. Kemudian, sekitar pukul 17.26 WIT, massa aksi membubarkan diri dan kembali ke posko mereka.