Garuda Indonesia (GIAA) Siagakan 58 Armada Pesawat Saat Nataru

Garuda Indonesia (GIAA) Siagakan 58 Armada Pesawat Saat Nataru

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menyiapkan 58 armada pesawat untuk memenuhi kebutuhan operasional selama periode libur Natal dan Tahun (Nataru) 2024/2025. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan mengatakan Garuda menyiapkan 58 armada selama Nataru yang didominasi oleh pesawat jenis narrow body. 

“Pesawat yang disiapkan terdiri dari 39 narrow body dan 19 wide body. Kami juga memastikan kesiapan awak pesawat terpenuhi sesuai dengan jumlah produksi yang telah direncanakan,”’ kata Wamildan dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta Jumat (6/12/2024). 

Rinciannya adalah Boeing 737-800NG sebanyak 39 pesawat untuk penumpang dan kargo. Jumlah ini termasuk rencana penambahan 1 pesawat. Kapasitas pesawat sebesar 162 seat. 

Selanjutnya jenis Airbus 330 series sebanyak 12 pesawat penumpang dan cargo. Kapasitas berkisar dari 251 penumpang hingga 301 penumpang. 

Kemudian jenis Boeing 777-300ER sebanyak 7 pesawat. Kapasitas penumpang berkisar antara 314 seat hingga 393 seat. 

Wamildan juga mengatakan GIAA menyediakan 741.514 kursi dan 4.028 penerbangan pada periode peak season libur Nataru. Adapun jaringan penerbangan dan rute GIAA masih didominasi oleh domestik. 

“Rinciannya adalah 49 rute domestik dan 19 rute internasional,” kata Wamildan.

Sebelumnya, Wamildan mengungkapkan, pihaknya siap melakukan penurunan harga tiket penerbangan domestik mulai 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025 mendatang.

Dia mengatakan, hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk membantu masyarakat dalam rangka mengurangi beban harga tiket jelang periode libur panjang akhir tahun.

Wamildan menuturkan, pihaknya memahami kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi udara dengan harga terjangkau, utamanya di tengah persiapan jelang libur Natal dan Tahun Baru nanti. 

"Hingga saat ini upaya koordinasi intensif terus diperkuat bersama seluruh pemangku kepentingan untuk membahas lebih lanjut petunjuk pelaksanaan kebijakan tersebut guna memastikan kelancaran implementasi secara teknis di lapangan," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (30/11/2024).

Sesuai dengan rencana penurunan harga tiket yang telah disampaikan Kementerian Perhubungan RI, diproyeksikan penurunan harga tiket akan mencapai 10% dimana sebagian berasal dari komponen penunjang harga tiket.  Komponen tersebut diantaranya adalah fuel surcharge, PJP2U dan PJP4U, serta penyesuaian avtur di sejumlah bandara. 

Wamildan memaparkan, penurunan harga tiket juga telah diperhitungkan secara seksama dengan memperhatikan proyeksi pertumbuhan penumpang pada libur akhir tahun. Sehingga, dengan penurunan harga tiket, Garuda Indonesia optimistis volume penumpang akan tumbuh positif yang tentunya akan berdampak langsung terhadap kinerja pendapatan perseroan.

“Rencana implementasi penerapan kebijakan penurunan harga tiket pesawat yang sebelumnya telah dikaji secara menyeluruh oleh Pemerintah RI, dalam hal ini Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat diharapkan menjadi langkah konkret yang berdampak positif bagi langkah peningkatan mobilitas masyarakat utamanya di momen peak season liburan akhir tahun nanti", jelas Wamildan.

Sumber