Gaung Kebijakan America First Trump Menggema, Investasi Asing di Asean Terancam?

Gaung Kebijakan America First Trump Menggema, Investasi Asing di Asean Terancam?

Bisnis.com, JAKARTA - Kawasan Asia Tenggara diyakini tetap mampu menarik masuk investasi asing atau foreign direct investment (FDI) di tengah kebijakan ‘America First’ yang digaungkan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Asean Economist UOB, Enrico Tanuwidjadja optimistis kawasan Asean akan terus menarik investasi berkualitas dari pasar global. Menurutnya, investasi asing yang akan masuk ke kawasan ini terutama terkait dengan strategi diversifikasi global dalam proses manufaktur, termasuk yang di bidang teknologi.

"Sektor yang menargetkan pasar kelas menengah muda dan yang sedang naik daun juga akan masuk (ke Asean). Ini karena terkait dengan potensi pertumbuhan konsumsi yang lebih tinggi dari kelas-kelas tersebut," kata Enrico dalam Macroeconomic Outlook Virtual Media Briefing for 2025, Kamis (5/12/2024).

Enrico mengatakan, Asean juga merupakan kawasan dengan potensi besar yang belum direalisasikan sepenuhnya pada sektor konsumsi. Menurutnya, hal ini karena area konsumsi tidak menjadi target kebijakan tarif yang kemungkinan akan mengincar sektor-sektor bernilai tambah tinggi seperti teknologi.

Dia memaparkan, untuk memonetisasi dan mengaktualisasikan prospek ini, ekonomi Asean harus siap melaksanakan transformasi struktural yang optimal dan konstan di bidang peningkatan sumber daya manusia. Selain itu, negara-negara Asean juga harus membuat aturan dan regulasi yang lebih jelas dan tidak menyulitkan para calon investor. 

"Asean juga harus menarik jenis investasi yang tepat di area yang sedang berkembang juga," katanya.

Sementara itu, Senior Economist (Malaysia), UOB, Julia Goh, menambahkan kebijakan ‘America First’ dari Donald Trump akan membuka lebih banyak peluang dan percepatan pergeseran rantai pasokan. Hal tersebut seiring dengan upaya AS meningkatkan pemisahannya atau decoupling dari pasar China.

Di sisi lain, dia juga memperingatkan adanya potensi pengenaan sanksi sekunder dan kontrol ekspor pada negara-negara yang terlibat dalam kebijakan China Plus One. 

"Tren akan dibentuk oleh kebijakan aktual yang diterapkan Trump 2.0. Asean harus menavigasi langkah-langkah ini dengan hati-hati," kata Goh.

Sumber