Gelar Rapim, Kemenhan-TNI Bahas soal Peningkatan Anggaran Pertahanan Jadi di Atas 1 Persen

Gelar Rapim, Kemenhan-TNI Bahas soal Peningkatan Anggaran Pertahanan Jadi di Atas 1 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI berencana meningkatkan anggaran pertahanan yang diproyeksikan di atas satu persen dari sebelumnya hanya 0,89 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Peningkatan itu menjadi salah satu poin pembahasan dalam rapat pimpinan (rapim) Kemenhan-TNI yang digelar secara virtual, Kamis (16/1/2025).

"Termasuk juga (membahas) peningkatan proyeksi anggaran pertahanan nasional yang sebelumnya 0,8 persen, ini diproyeksikan bisa diatas satu persen, bahkan sampai 1,5 persen tentunya secara bertahap dan komprehensif," kata Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, ditemui di Gedung Kemenhan, Jakarta, Kamis.

Bukan tanpa sebab, Frega menjelaskan, rencana peningkatan anggaran itu demi mendukung modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) dan industri pertahanan nasional.

Dia mengatakan, alutsista menjadi salah satu hal prioritas Kemenhan dan TNI pada tahun 2025.

"Kita tahu bahwa ketika bicara masalah pertahanan itu komponennya kan beragam, militer, nir-militer, terkait dengan alutsista ini adalah komponen militer," ujarnya.

Sejumlah sasaran modernisasi alutsista yang dilakukan Kemenhan-TNI antara lain menghadirkan kapal-kapal Fregat hingga alutsista siber.

Semua itu, menurut Frega, dikejar untuk memperkuat postur pertahanan nasional.

"Kalau kita postur pertahanannya lemah tentunya kita akan sulit untuk menjaga kedaulatan dan keselamatan bangsa," kata Frega.

Di lain sisi, dia mengatakan, tujuan itu berkaca pada negara-negara yang memang ingin memperkuat pertahanan nasionalnya.

Menurut Frega, negara-negara tersebut memiliki proyeksi anggaran pertahanan di atas dua persen.

"Kita tahu di kawasan kita sendiri ada beberapa negara yang sudah di atas dua persen. Tentunya untuk pembiayaan yang ideal ini berada di angka satu persen, proyeksinya di minimal 1,5 persen," ujarnya.

"Ini merupakan sebuah langkah yang cukup strategis, dan tentunya memang ini tidak bisa langsung dibangun sekejap," kata Frega menambahkan.

Sumber