Geliat Sambut Imlek, Produsen Kue Keranjang di Palangka Raya Banjir Pesanan
PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Produsen kue keranjang di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, meraup untung besar jelang Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang jatuh pada 29 Januari 2025 mendatang.
Tak hanya dari dalam kota, pesanan juga datang dari luar kota.
Bagaimana cerita produsen kue keranjang di Palangka Raya?
Ratusan kue keranjang tersusun rapi di atas meja sedang berukuran 120x50 cm, seluruhnya berbentuk bulat.
Ada yang kecil dan ada yang lebih besar.
Perempuan berusia 35 tahun, Lingling, tampak sibuk menyusun kue-kue keranjang yang dijajakan di Rumah Makan Singkawang, Jalan Bangka, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut itu.
“Kami sudah mulai menjual sejak tanggal 10 Januari, itu sudah ready, sejak saat itu sampai sekarang tiap hari produksi,” ungkap Lingling saat ditemui Kompas.com, Minggu (19/1/2025).
Kue keranjang itu dia jual per kilogram.
Satu buah kue keranjang berukuran kecil sama dengan setengah kilogram, sementara yang berukuran besar satu kilogram.
KOMPAS.COM/AKHMAD DHANI Merek kue keranjang yang dijual dan dipajang di Rumah Makan Singkawang, Jalan Bangka, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (19/1/2025).
Untuk satu kilogram, kue keranjang dijual seharga Rp 65.000, sementara setengah kilogram dijual Rp 35.000.
“Kemarin hari pertama kami jual, begitu membuat, langsung habis dibeli,” ungkap wanita yang merupakan pemilik Rumah Makan Singkawang tersebut.
Menurut Lingling penjualan kue keranjang per harinya rata-rata berkisar di rentang 50-60 kilogram, dengan keuntungan sekitar Rp 3.250.000 hingga Rp 3.900.000.
“Sehari yang beli bisa 20-30 orang, biasanya puncaknya (banyak orang beli) itu di dekat-dekat Imlek, seminggu sebelum Imlek,” tuturnya.
KOMPAS.COM/AKHMAD DHANI Jejeran kue keranjang yang dijual di Rumah Makan Singkawang, Jalan Bangka, Kelurahan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (19/1/2025).
Selain pembeli yang datang langsung ke toko, mereka juga banyak menerima pesanan dari luar kota.
“Kalau yang awal-awal buat, pesanan banyak dari luar kota, sekarang yang beli banyak dalam kota,” ujarnya.
Proses pembuatan kue keranjang membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni memakan waktu 12 jam.
Mereka membagi waktu produksi per kloter, dengan waktu dua hari per satu kloternya.
Per kloter dapat memproduksi hingga 10 paket kue keranjang.
“Adonannya dikukus kurang lebih selama 12 jam menggunakan kayu bakar, kue keranjang ini berbahan dasar ketan putih sama gula putih,” tuturnya.
Produksi kue keranjang akan dilakukan sampai 28 Januari atau sehari sebelum Tahun Baru Imlek.
Menurut kebiasaan setiap tahunnya, kue keranjang yang mereka jual kerap laku habis sebelum imlek.
“Jualnya kalau masih ada sehabis imlek, kami jual terus, kami berhenti produksi di tanggal 28, karena kan tanggal 29 sudah imlek,” pungkasnya.