Gencatan Senjata Gaza, Fahira Idris Paparkan 4 Hal Penting yang Harus Dipastikan Dunia Internasional

Gencatan Senjata Gaza, Fahira Idris Paparkan 4 Hal Penting yang Harus Dipastikan Dunia Internasional

KOMPAS.com – Gencatan senjata antara zionis Israel dan Palestina telah menandai langkah penting dalam mengurangi eskalasi kekerasan di Gaza. 

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) daerah pemilihan (dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Fahira Idris menegaskan bahwa gencatan senjata ini bukanlah akhir dari persoalan. 

Menurutnya, dunia internasional memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa kesepakatan ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga menjadi dasar bagi pembicaraan lebih lanjut menuju perdamaian dan kemerdekaan Palestina.

Fahira memaparkan empat hal penting yang harus dipastikan oleh dunia internasional selama dan setelah gencatan senjata. Keempat poin ini bertujuan untuk memastikan bahwa rakyat Palestina, khususnya di Gaza, mendapatkan bantuan kemanusiaan dan keadilan yang layak.

  1. Pengawasan ketat pelaksanaan gencatan senjata

Fahira menekankan bahwa pengawasan terhadap pelaksanaan gencatan senjata adalah kunci untuk mencegah terjadinya pelanggaran. 

“Dunia internasional, termasuk lembaga-lembaga seperti PBB, harus bekerja sama dengan organisasi regional untuk memantau situasi di lapangan. Pengawasan yang transparan dan tegas perlu dilakukan agar setiap indikasi pelanggaran dapat segera ditindak,” ujar Fahira dalam siaran  pers yang diterima Kompas.com, Senin (20/1/2025).

Ia menambahkan, setiap pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu pihak harus segera direspons dengan langkah-langkah cepat untuk mencegah terjadinya eskalasi kekerasan lebih lanjut. 

Tanpa pengawasan yang ketat, gencatan senjata ini berisiko hanya menjadi jeda sementara dalam konflik yang berkepanjangan.

  1. Penyaluran bantuan kemanusiaan yang cepat dan efisien

Krisis kemanusiaan di Gaza akibat serangan berulang dan blokade yang berkepanjangan telah menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi rakyat Palestina. 

Fahira menyerukan agar bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya, segera disalurkan ke Gaza.

“Organisasi seperti Palang Merah dan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) harus diberikan akses penuh untuk mengirimkan bantuan kepada rakyat Palestina. Kecepatan dan efisiensi dalam penyaluran bantuan sangat penting agar rakyat Gaza bisa bertahan di tengah situasi yang penuh ketidakpastian,” jelas Fahira.

Ia juga mengimbau negara-negara donor dan masyarakat global untuk berperan aktif dalam mendukung upaya pengadaan logistik yang dibutuhkan di Gaza. Bantuan yang merata dan tepat waktu akan sangat menentukan kemampuan warga Gaza dalam bertahan hidup.

  1. Pembukaan blokade Gaza

Blokade yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di Gaza menjadi salah satu penyebab utama dari krisis kemanusiaan yang terus berlangsung. 

Fahira menekankan pentingnya upaya diplomatik yang kuat untuk mendesak pencabutan blokade tersebut. 

Menurutnya, pembukaan blokade secara bertahap atau penuh akan membantu perekonomian lokal untuk bangkit kembali dan memastikan kebutuhan dasar masyarakat Gaza terpenuhi.

“Blokade Gaza adalah bentuk lain dari penjajahan yang membuat Gaza menjadi penjara terbesar di dunia. Dunia internasional harus terus menekan Israel agar mencabut blokade ini, sehingga kehidupan rakyat Palestina dapat berjalan dengan normal,” tuturFahira.

  1. Dialog perdamaian yang inklusif

Selain memastikan gencatan senjata berjalan dengan baik dan bantuan kemanusiaan tersalurkan, Fahira juga menyerukan pentingnya dialog perdamaian yang inklusif. 

Dialog ini harus melibatkan semua pihak yang berkepentingan, termasuk perwakilan rakyat Palestina, negara-negara tetangga, dan organisasi internasional.

“Fokus dari dialog ini harus pada penghentian genosida, kemerdekaan Palestina dari penjajahan, dan pembangunan negara Palestina yang berdaulat. Dialog yang adil dan konstruktif akan menciptakan jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan,” ujar Fahira.

Fahira menekankan bahwa perdamaian di Palestina bukan hanya kepentingan regional, tetapi juga merupakan cerminan dari komitmen dunia terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal. 

Ia mengajak komunitas internasional untuk tidak hanya berfokus pada gencatan senjata, tetapi juga terus memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina.

“Dengan mendukung dialog yang konstruktif dan berbasis keadilan, komunitas global dapat menciptakan jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan serta mendorong penghormatan terhadap hak asasi manusia,” tutur Fahira.

Sumber