Geramnya Petugas PPSU di Jaktim, Halau dan Marahi Pemotor yang Naik Trotoar karena Ganggu Pekerjaannya
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur, bernama Arief Fadhillah (54), dibuat jengkel dengan ulah sejumlah pemotor yang kerap melintas di trotoar.
Hal tersebut pada akhirnya membuat Arief nekat menghalau sambil memarahi sejumlah pemotor yang melintas di trotoar Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, pada Rabu (30/10/2024) pagi.
Kejadian ini pun viral setelah sebuah video yang memperlihatkan Arief menghalau dan memarahi sejumlah pemotor yang melintas di trotoar tersebar di media sosial.
Dalam video tersebut, tampak kondisi jalanan sedang ramai lancar. Namun, beberapa pemotor malah memilih melaju di trotoar.
Beberapa saat kemudian, Arief yang tengah mengenakan seragam PPSU warna oranye lengkap dengan sepatu bot warna senada menghalau sejumlah pemotor yang melintas di trotoar.
"Turun! Turun!" kata Arief kepada ke sejumlah pemotor yang melintas di trotoar.
Arief memerintah dengan nada tinggi sambil menunjuk-nunjuk pengendara motor.
Para pemotor yang tahu perbuatan mereka salah seketika menurunkan motornya dari trotoar meski terlihat kesulitan.
Para pemotor itu pun tak bisa menghindar dari "semprotan" Arief. Mereka satu per satu turun dari trotoar setelah kena hardik Arief.
"Turun! Turun enggak!" kata Arief.
Arief mengungkapkan, ia nekat menghalau sambil menghardik sejumlah pemotor yang melintas di trotoar karena pekerjaannya untuk membersihkan trotoar jadi terganggu.
"Saya jadi harus minggir-minggir karena ada motor lewat. Makanya saya marah," kata Arief saat ditemui Kompas.com di Kantor Kelurahan Malaka Sari, Minggu (3/11/2024).
Arief mengatakan, dirinya sering menemui pemotor yang bandel. Setiap ia menyapu jalanan, selalu saja ada pemotor yang naik ke trotoar untuk menghindari kemacetan.
Bahkan, sehari sebelum aksi yang dilakukannya viral, sampah yang sudah dia kumpulkan di pinggir trotoar berserakan kembali karena tersangkut pijakan kaki motor yang melintas.
"Ada kali, lima meter ketarik sama motornya. Motor Vario, saya inget. Saya harus bersihin lagi sampahnya," tambah Arief.
Arief bercerita, ada banyak pemotor bandel yang nekat melintas di trotoar meski sudah diawasi petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang berjaga.
Menurutnya, persoalan bukan berada di pengawasan, melainkan kesadaran pengendara.
Dia berharap, para pengendara motor memiliki kesadaran untuk tertib berlalu lintas. Ia juga ingin trotoar-trotoar di Jakarta dibuat lebih tinggi agar tidak memberikan celah bagi pemotor untuk melintas.
"Itu masalah SDM-nya, bukan petugas. Sempet kok ada petugas, tapi yang bawa motor tetep naik ke trotoar," tutur Arief.
(Penulis I Putu Gede Rama Paramahamsa | Editor Fitria Chusna Farisa)