Gerindra Terbuka Jika Jokowi Gabung, Muzani: Bagi Kami Kehormatan
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menjelaskan pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka silaturahmi. Muzani mengatakan kedua tokoh ini membicarakan hal yang ringan-ringan.
"Oh, Pak Prabowo dengan Pak Jokowi. Pertama, pertemuan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi adalah pertemuan balasan dari Pak Jokowi membalas atas kunjungan Pak Prabowo ke Solo tempo hari. Itu kan dalam tradisi silaturahmi sesuatu yang biasa. Kunjung mengunjungi, balas-membalas atas silaturahmi itu biasa," kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2024).
Muzani menyebutkan pertemuan Prabowo dan Jokowi pada Jumat (6/12) malam sebagai ajang balasan. Pembicaraan yang dihadirkan bersifat ringan.
"Maka Pak Jokowi membalas kunjungan itu dengan Pak Jokowi mengunjungi Pak Prabowo di Jakarta. Kira-kira seperti itu. Nah apa yang dibicarakan ya yang ringan-ringan, yang enteng-enteng," katanya.
Muzani lantas ditanyai apakah ada ajakan dari Gerindra terhadap Jokowi untuk bergabung ke partai. Muzani mengatakan pada prinsipnya Gerindra partai yang terbuka.
"Ya secara spesifik nggak (bicara soal ajakan). Cuma prinsipnya kan kalau Gerindra adalah partai terbuka. Partai terbuka itu artinya kita terbuka dengan jangankan orang dengan sekaliber Pak Jokowi sebagai mantan Presiden yang memiliki jasa dan ketokohan yang semua orang sudah mengakui," ujar Muzani.
Ketua MPR itu menyebut suatu kehormatan jika Jokowi ingin bergabung dengan Partai Gerindra. Muzani kemudikan mengungkit Kongres Partai Gerindra pada Februari 2025.
"Jika beliau mau bergabung tentu bagi kami kehormatan yang amat besar. Karena itu kami merasa mendapatkan kehormatan. Itu saja. Tetapi kan akhirnya terpulang kepada beliau semua. Tapi, dan kita akan kongres nanti di bulan Februari 2025," imbuhnya.
Simak juga Video ‘Dasco soal Peluang Jokowi Gabung Gerindra Belum Pernah Dibahas’
[Gambas Video 20detik]