Gibran Blusukan ke Kompleks Puntun, “Kampung Narkoba” di Palangka Raya

Gibran Blusukan ke Kompleks Puntun, “Kampung Narkoba” di Palangka Raya

PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Gibran Rakabuming Raka melakukan kegiatan blusukan ke Kompleks Puntun, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, dalam agenda kunjungan kerjanya di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Senin (4/11/2024) sore.

Warga Palangka Raya mengenal Kompleks Puntun, yang barusan dikunjungi Gibran itu, dengan sebutan “Kampung Narkoba”.

Kedatangan Gibran disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat kompleks setempat. Hal itu terlihat dari segerombolan ibu-ibu yang mengerumuni rombongan Wapres Gibran ketika memasuki kompleks tersebut.

Segerombol ibu-ibu dan bapak-bapak kompleks itu juga berebutan untuk meminta foto dan berjabat tangan dengan Wapres Gibran. Tak sedikit teriakan histeris dari beberapa warga menyambut kedatangan sang Wapres.

Wapres Gibran dalam agenda blusukannya itu juga membagi-bagikan susu dan baju gratis kepada masyarakat.

Salah seorang warga, Ratna Sari (21), mengaku bersyukur atas kedatangan Gibran ke Palangka Raya, khususnya lagi mengunjungi kompleks tempat tinggal mereka di Kompleks Puntun. Daerah permukiman pinggiran sungai di Palangka Raya.

“Kami bersyukur (beliau ke sini), semoga Pak Gibran semakin jaya, dan pembangunan lancar lah,” ujar Ratna.

Udin (46), salah seorang warga yang beruntung mendapatkan baju gratis dari Gibran, mengaku senang dengan adanya kunjungan Wapres itu. Saat kunjungan Presiden RI ke-7 Joko Widodo pada Juni 2024 lalu, Udin pernah berharap bisa mendapat baju gratis, namun tidak kesampaian.

“Nggak nyangka, awalnya saya cuman mau jalan-jalan, melihat orang banyak, rupanya ada kunjungan Pak Gibran, ikut ke sini juga saya, lumayan lah dapat baju yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden,” ujarnya.

Warga Palangka Raya mengenal Kompleks Puntun, yang barusan dikunjungi Gibran itu, dengan sebutan “Kampung Narkoba”. Anggapan itu tak salah lantaran kompleks itu memang terkenal dengan peredaran gelap narkotikanya.

Anggapan umum tersebut juga ditegaskan dengan ditangkapnya seorang bandar narkoba kelas kakap dari kompleks itu, yakni Saleh (39), pada 10 September 2024 lalu.

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalteng, Brigjen Pol Joko Setiono mengatakan, berdasarkan Indeks Kawasan Rawan Narkoba 2023, Kelurahan Pahandut yang di dalamnya ada Kompleks Puntun termasuk kawasan narkoba kategori siaga.

Joko menekankan, perlu adanya kerjasama dari pemerintah daerah untuk memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Kawasan Puntun.

“BNN telah melaksanakan kegiatan-kegiatan di Puntun mulai dari yang sifatnya preemtif, preventif, bahkan represif,” ujar Joko saat dikonfirmasi Kompas.com melalui aplikasi perpesanan, Senin (4/11/2024) malam.

Joko menegaskan, untuk menjaga supaya suatu wilayah tetap aman dari peredaran narkoba, maka pemerintah daerah harus juga berperan aktif.

“Mencegah peredaran narkoba bukan hanya tugas BNN dan Polri saja, tapi seluruh elemen masyarakat harus terlibat,” pungkasnya.

Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, tak menampik anggapan mayoritas masyarakat kota setempat terkait stigma Kompleks Puntun sebagai “Kampung Narkoba”.

“Yang jelas, sejak penangkapan (Saleh), Pemerintah Kota mulai membuka akses di sana. Setelah momentum penangkapan kemarin, bersama forkopimda, kami berkomitmen benar-benar menangani masalah di Puntun secara komprehensif,” ujar Hera ketika diwawancarai Kompas.com di acara pembukaan MTQ Korpri Nasional 2024 di Kantor Gubernur Kalteng, Senin (5/11/2024) malam.

Pihaknya mengambil pendekatan sosial-ekonomi untuk mengatasi masalah beredarnya barang haram di Puntun. Seperti pemberian pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat, agar tidak tergoda mengonsumsi barang haram.

“Kami ingin permasalahan sosial yang ada di Puntun bisa cepat selesai, masyarakatnya lebih terbuka, kami berikan penguatan pemberdayaan masyarakatnya,” pungkas Hera.

Sumber