GMFI Bentuk JV dengan AirAsia, Strategi Genjot Kinerja pada 2025

GMFI Bentuk JV dengan AirAsia, Strategi Genjot Kinerja pada 2025

Bisnis.com, JAKARTA - Entitas Grup Garuda PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) akan membentuk joint venture dengan AirAsia Grup hingga mengerjakan proyek-proyek dari pemerintah untuk mendongkrak kinerja perseroan pada 2025. 

Direktur Utama GMFI Andi Fahrurrozi mengatakan langkah yang disusun GMFI di 2025 fokus pada inisiatif perbaikan ekuitas. Peningkatan pendapatan juga akan berasal dari bisnis komersial dan bisnis non-komersial. 

“Untuk komersial salah satu inisiatifnya yang di 2025 menjadi fokus kita adalah pembentukan joint venture yang sudah kita tandatangani dengan AirAsia Group yaitu AD, salah satu MRO anak perusahaan dari Air Asia,” kata Andi, Senin (28/10/2024). 

Perjanjian dengan AirAsia tersebut disepakati saat gelaran Bali Airshow September lalu yaitu JV di Lending Gearshop. Andi berharap JV tersebut bisa meningkatkan pendapatan di luar bisnis airframe yang selama ini menjadi andalan GMFI. 

“Jadi kita meningkatkan pendapatan dari sisi komponen dalam hal ini overall Lending Gear,” kata dia. 

Sementara itu di bisnis non komersial, GMFI terus melaksanakan program atau proyek-proyek dari Kementerian Pertahanan tahun depan, salah satunya ada modifikasi pesawat superpuma, Airbus. 

Selain itu terdapat pula  rencana penambahan kapasitas dan kapabilitas hanggar yang sedang dijajaki untuk beroperasi di Bandara Halim Perdana Kusuma. Hanggar ini nantinya akan menambah kapasitas GMFI untuk pesawat U-Turboprop dan juga untuk pesawat wide body.

Adapun saat ini GMFI memiliki 4 hanggar yang seluruhnya berada di Cengkareng. Hanggar 1 untuk wide body, hanggar 3 wide body jenis airbus 330, hanggar 4 untuk narrow body serta hanggar 2 untuk client maintenance.

“Ada satu lagi yang kita sedang proses adalah pengelolaan hanggar di Halim Perdanakusuma. Ada satu hangar dengan kapasitas 1 wide body atau 2 narrow body. Kami juga akan terus mengeksplorasi penambahan kapasitas terutama kapasitas untuk menangkap airlines atau customer dari luar Indonesia,” jelas dia.

Sumber