Golkar Sudah Anggap Jokowi Anggota Kehormatan Meski Tak Punya KTA

Golkar Sudah Anggap Jokowi Anggota Kehormatan Meski Tak Punya KTA

Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bukan lagi lagi kader partai manapun usai keluar dari PDI Perjuangan. Sekretaris Bidang Organisasi DPP Golkar Derek Loupatty mengatakan Jokowi sudah dianggap anggota kehormatan partai Golkar meski tak memiliki kartu tanda anggota (KTA).

Derek menjelaskan, alasan Jokowi dianggap anggota kehormatan Golkar karena sosoknya sebagai sebagai negarawan yang telah berjasa bagi bangsa dan negara. Selain itu, Golkar sudah mendukung Jokowi sejak tahun 2014 saat maju presiden.

"Kalau mereka negarawan, tidak perlu ada KTA. Bagi Golkar, kenapa Golkar menganggap Pak Jokowi misalnya yang negarawan? Karena Golkar mendukung beliau dari pada saat 2014 sampai dengan 2024 sebagai presiden," kata Derek Loupatty kepada wartawan di DPP Golkar, Kamis (5/12/2024).

Derek melanjutkan, dalam struktur keanggotaan Golkar terdapat dua jenis keanggotaan. Jenis pertama yaitu anggota biasa dan kedua anggota kehormatan.

Dalam kata lain, Jokowi yang menjadi anggota kehormatan tidak perlu melalui prosedur administratif seperti yang dilakukan kader-kader partai.

"Jadi, kalau ada yang katakan harus pulangi KTA dan sebagainya, kelas Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan lain-lain bagi Golkar tidak perlu pakai KTA. Mereka adalah negarawan dan wajib menjadi anggota kehormatan partai Golkar," terangnya.

Selain Jokowi, Golkar juga menyebut nama lain yang tak lagi bagian PDIP, misalnya Wapres Gibran Rakabuming Raka dan Cagub Gubernur Sumatera Utara Boby Nasution.

"Inilah negarawan yang bagi kami, Pak Jokowi atau Pak Prabowo hari ini adalah mereka anggota kehormatan Golkar. Termasuk Mas Gibran, karena Mas Gibran juga kan dicalonkan oleh Partai Golkar bersama Pak Prabowo," jelasnya.

"Mau Mas Bobi, mau siapapun. Yang apalagi yang koalisi-koalisi Kim Plus hari ini. Mereka bagi kami yang diberikan mandat oleh Golkar bersama koalisi jadi calon gubernur. Mereka adalah anggota-anggota kehormatan Partai Golkar," katanya.

Derek menuturkan, Jokowi boleh berbicara sebagai representasi Golkar hingga menyampai program-program yang diusung partai. Dia bisa memakai nama Golkar sebagai anggota kehormatan.

"Iya bisa. Untuk anggota kehormatan. Karena dia sudah diterima. Kayak sekarang presiden kita, Pak Prabowo selalu menyatakan bahwa kami asalnya dulu adalah Golkar. Iya benar," ucapnya.

Sumber