Gubernur Pennsylvania-FBI Investigasi Sejumlah Ancaman Bom di TPS Pemilu AS
Gedung-gedung di kota Pennsylvania mendapat sejumlah ancaman bom dalam satu jam terakhir pada saat pemungutan suara berlangsung Pemilu AS. Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro dan FBI akan menyelidiki ancaman bom tersebut.
Dilansir CNN, Rabu (6/11/2024), Shapiro mengatakan sejauh ini tidak ada ancaman yang dapat dipercaya terhadap publik. Shapiro mengatakan pejabat negara bagian Pennsylvania sedang menyelidiki ancaman bom tersebut dengan FBI.
Diketahui, sejumlah warga dievakuasi usai muncul ancaman bom di gedung West Chester, tempat layanan pemungutan suara. Ketua Dewan Pemilu Chester County, Josh Maxwell, mengatakan para pemilih lalu dialihkan ke lokasi terdekat.
"Ada ancaman bom di Pusat Layanan Pemerintah di West Chester, PA," kata Ketua Dewan Pemilu Daerah Chester, Josh Maxwell, memposting di platform media sosial X, dilansir CNN.
Kemudian surat suara langsung dikirim ke lokasi berbeda untuk dilakukan perhitungan suara usai TPS ditutup setelah pukul 8 malam.
"Layanan Pemilih berlokasi di sana, dan surat suara langsung dikirimkan setelah pukul 8 malam. Surat suara melalui pos dihitung dan ditabulasi di lokasi yang berbeda," ujar Maxwell.
Maxwell menambahkan, gedung tersebut saat ini sedang digeledah oleh anjing dan akan segera kembali beroperasi jika tidak ditemukan apa pun.
Seorang warga West Chester, Matt Smitreski (33) mengatakan ia tiba di gedung layanan pemilih pada sore hari untuk menghindari antrean, tetapi ditolak sementara.
"Ada banyak kelompok orang yang berdiri di luar. Saya tidak memikirkan apa pun, jadi saya berjalan ke depan gedung," kata Smitreski.
"Petugas keamanan memberi tahu saya bahwa saya tidak dapat masuk karena ada ancaman bom dan harus menunggu beberapa saat lagi untuk kembali dan memberikan suara," tambahnya.
Ancaman bom tersebut adalah salah satu dari serangkaian ancaman bom yang dilaporkan di beberapa negara bagian pada Hari Pemilihan.
Selain di Pennsylvania, negara bagian AS lainnya, yaitu Georgia dan Arizona juga telah melaporkan ancaman bom yang tidak kredibel. Pejabat di kedua wilayah tersebut mengatakan mereka menduga ancaman tersebut berasal dari Rusia.