Gunung Lewotobi 4 Kali Meletus dalam 4 Jam, Warga Diminta Jauhi Radius Bahaya
FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan gunung api tipe strato itu kembali meletus pada Kamis (16/1/2025).
Kepala Pos PGA Lewotobi, Herman Yosef Mboro, mencatat sejak pukul 14.00 Wita hingga 17.20 Wita, gunung tersebut meletus empat kali.
Letusan pertama terjadi pada pukul 14.06 Wita dengan tinggi kolom abu lebih kurang 700 meter di atas puncak, sekitar 2.284 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan barat laut.
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14.8 mm dan durasi letusan lebih kurang 5 menit 58 detik,” ujar Herman dalam keterangannya, Kamis.
Herman melanjutkan, gunung api setinggi 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali meletus pada pukul 16.20 Wita.
Letusan ini menciptakan kolom abu dengan tinggi lebih kurang 1.000 meter di atas puncak, sekitar 2.584 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Letusan ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14.8 mm dan durasi lebih kurang 7 menit 34 detik.
Herman kembali melaporkan letusan terjadi pada 16.36 Wita dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 600 meter di atas puncak, sekitar 2.184 meter di atas permukaan laut.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut,” ungkapnya.
Alat seismogram merekam letusan ini dengan amplitudo maksimum 7.4 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 2 menit 47 detik.
Herman melanjutkan, gunung api berstatus level III siaga itu meletus lagi pada pukul 16.52 Wita.
“Ketinggian kolom abu teramati 1.500 meter di atas puncak, lebih kurang 3.084 meter di atas permukaan laut,” kata dia.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7.4 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 15 menit 52 detik.
Herman mengimbau warga sekitar tetap waspada dan mengikuti rekomendasi yang telah ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).